Kurangi Kebiasaan Anak Bermain Gadget, Radiasi Berpotensi Picu Kanker

Human Interest692 Dilihat

Tinta Rakyat Padang Pariaman,- Dokter spesialis anak, Tri Tunggal Malahayati, Sp.A, mengingatkan agar orang tua tidak membiarkan anak, khususnya balita, bermain gadget terlalu lama karena dapat membahayakan kesehatan.

Menurutnya, paparan radiasi emisi dari gadget yang berlebihan berpotensi menyebabkan kanker pada anak-anak. Selain itu, penggunaan gadget dalam waktu lama juga dapat menurunkan tingkat konsentrasi anak dan memicu perilaku tantrum.

“Tantrum adalah kondisi ketika anak meluapkan emosi dengan cara yang berlebihan karena belum mampu mengungkapkan keinginan atau frustrasi melalui kata-kata,” ujar dr. Tri, dokter spesialis anak di RSUD Padang Pariaman.

Ia menjelaskan bahwa keinginan anak untuk terus bermain gadget—baik untuk bermain game atau menonton video—sering kali tidak disadari oleh orang tua, yang justru dapat menjadi penyebab munculnya tantrum.

“Anak yang tantrum saat gadgetnya diminta menunjukkan adanya ketergantungan terhadap gadget. Ia bisa marah atau bahkan menangis keras saat gadgetnya diambil,” tambah dokter yang juga alumni Universitas Padjadjaran ini.

Oleh karena itu, dr. Tri menyarankan para orang tua untuk membatasi penggunaan gadget pada anak balita. Ia juga memberikan alternatif dengan mengalihkan perhatian anak pada hal-hal menarik di sekitar, seperti melihat kendaraan yang lewat, bermain dengan binatang, atau menikmati keindahan bunga.

“Kebiasaan menenangkan anak dengan memberikan gadget bukanlah solusi yang tepat. Sebaiknya, tenangkan anak dengan mendiamkan sejenak, lalu bantu ia merasa nyaman,” ujar dr. Tri.

Orang tua juga diimbau untuk tidak memenuhi semua keinginan anak saat tantrum. Alih-alih, berikan pelukan atau ajak anak berbicara dengan tenang. Hal ini bisa membantu anak mengatasi emosinya dengan lebih baik.

Waktu yang tepat untuk menenangkan anak adalah saat ia lapar atau lelah. Orang tua juga dapat langsung menenangkannya saat tantrum terjadi di waktu makan atau menjelang tidur, sehingga anak dapat lebih tenang dan nyaman. (Zulfidial, SH)

Komentar