Sekda Rudy Tegaskan Pemda Padang Pariaman Tak Terlibat Seminar Guru ASN dan PPPK

Tinta Rakyat Padang Pariaman,- Menanggapi isu yang menyebutkan bahwa calon PPPK Padang Pariaman dimintai pungutan Rp200 ribu per orang, Sekretaris Daerah (Sekda) Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis, dengan tegas menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman tidak mengetahui apalagi memfasilitasi kegiatan seminar yang melibatkan guru-guru di daerah tersebut.

Sekda Rudy menjelaskan bahwa tuduhan yang menyebutkan Pemkab Padang Pariaman memaksa para guru mengikuti seminar dan meminta pungutan tidak berdasar.

“Bagaimana mungkin kami dianggap memaksa atau meminta pungutan, sementara kami sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut?” tegas Sekda Rudy pada Rabu (25/9) di ruang kerjanya.

Rudy juga menambahkan, terkait penggunaan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), setiap sekolah sudah memiliki petunjuk penggunaan yang jelas, dan pelaksanaannya diawasi melalui evaluasi serta audit secara berkala.

Di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat, Sekda Rudy mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Dalam ajaran Islam, hal ini disebut *tabayyun*, atau melakukan verifikasi sebelum mengambil kesimpulan.

Selain itu, Rudy menyampaikan bahwa Pemkab Padang Pariaman telah menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk menyelidiki informasi yang beredar di masyarakat. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa seminar tersebut diselenggarakan oleh pihak lain, yaitu SBI, dan sama sekali tidak melibatkan Pemkab Padang Pariaman.

Sekda Rudy juga mengingatkan bahwa sesuai dengan Undang-Undang ITE, menyebarkan informasi bohong yang menyebabkan keresahan di masyarakat merupakan tindakan yang dilarang. Hal ini diatur dalam Pasal 28 ayat (3) UU No. 1 Tahun 2024, yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang menyebarkan informasi elektronik yang memuat pemberitahuan bohong yang menimbulkan kerusuhan.

“Penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama di era digital seperti saat ini,” tutupnya. (Zulfidial, SH)

Komentar