Tintarakyat Padang Pariaman,- Ribuan orang dari luar Kota Pariaman antusias menyaksikan festival pesta Hoyak Tabuik. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dalam sambutannya menyatakan bahwa event ini tidak hanya meningkatkan usaha UMKM, tetapi juga mempromosikan pariwisata dan budaya Minangkabau pada Minggu, (21/7/2024).
“Kami mendukung penuh event ini dan akan menjadikannya event nasional,” ujar Mahyeldi.
Hoyak Tabuik adalah andalan pariwisata Sumatera Barat, khususnya Pariaman. “Kami berharap event ini menjadi magnet pariwisata,” tambahnya.
Lebih dari 100.000 orang hadir menyaksikan pesta ini, dengan dukungan dari PKDP Piaman. “Insyaallah kunjungan ke Pariaman akan meningkat dengan adanya event Hoyak Tabuik,” jelas Mahyeldi.
Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. “Pesona Hoyak Tabuik telah terdaftar dalam Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kemenparekraf,” ujarnya.
Event ini tak hanya menonjolkan keunikan budaya Pariaman, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dengan menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Sejarah mencatat, tradisi Tabuik berasal dari tradisi masyarakat Pariaman sejak abad ke-19. Acara ini memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali, pada tanggal 10 Muharram.
Nama “Tabuik” berasal dari bahasa Arab “tabut” yang berarti peti kayu. Menurut legenda, setelah wafatnya Hussein, peti kayu berisi potongan jenazahnya diterbangkan ke langit oleh makhluk bersayap bernama Buraq. Setiap tahun, masyarakat Pariaman membuat tiruan Buraq yang mengusung Tabut di punggungnya.
Tradisi ini diperkirakan muncul di Pariaman antara tahun 1826-1828, dibawa oleh pasukan Islam Tamil dari Bengkulu. Pada 1910, tradisi ini disesuaikan dengan adat Minangkabau.
Tradisi Tabuik terdiri dari Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang, dari dua wilayah berbeda di Pariaman. Rangkaian ritualnya meliputi mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, Tabuik naik pangkek, hoyak Tabuik, dan membuang Tabuik ke laut. Puncak acara ditandai dengan arak-arakan Tabuik menuju Pantai Gandoriah dan dilarung ke laut saat matahari terbenam.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Pj Walikota Pariaman Roberia, Mantan Walikota Pariaman Genius Umar, dan berbagai tokoh masyarakat lainnya. (Zulfidial, SH)
Komentar