Tinta Rakyat,- Padang Pariaman telah berhasil mencatat penurunan signifikan dalam prevalensi stunting sejak tahun 2021, menurut Wakil Bupati Rahmang. Menurut survei SSGI, angka stunting di daerah tersebut turun dari 28,3% pada 2021 menjadi 25% pada 2022. Pada tahun 2023, survei SKI mencatat penurunan yang lebih drastis, mencapai 19,4%, melebihi penurunan rata-rata tingkat provinsi dan nasional.
Wakil Bupati Rahmang, yang juga Ketua TPPS Padang Pariaman, mengapresiasi dedikasi petugas Stunting atas kesuksesan TPPS dalam menurunkan prevalensi stunting. Ia menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini dan berterima kasih kepada Satgas Stunting Padang Pariaman serta seluruh tim konvergensi stunting dari tingkat kabupaten hingga nagari yang telah berjuang keras.
Pencapaian ini telah diakui dalam rapat-rapat kesmas dan rakornas yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rahmang menekankan komitmen kuat dari pimpinan dan kerja keras tim konvergensi stunting sebagai pendorong semangat dalam upaya penurunan prevalensi stunting.
Elfi Delita, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPPKB, juga melaporkan bahwa Padang Pariaman termasuk dalam empat besar penurunan stunting di Sumatera Barat pada tahun 2023. Dia mengucapkan syukur atas kerjasama dan dukungan yang telah membawa Padang Pariaman ke posisi tersebut.
Dari kabupaten/kota di Sumatera Barat, hanya lima yang konsisten mengalami tren penurunan stunting dari 2021 hingga 2023, yaitu Padang Pariaman, Kota Pariaman, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Sijunjung. (Zulfidial, SH)
Komentar