Wujud Cinta Kasih, Dra. S. Hartati Murdaya dan Tim, Bantu Pengobatan Gratis Sekaligus Bagikan Paket Sembako di Bakauheni

Kesehatan106 Dilihat

Tintarakyat-Lampung Selatan

Aksi nyata kepedulian dari Ketua Umum DPP WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) sekaligus Ketua Dewan Pembina KCBI (Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia) Ibu Dra. S. Hartati Murdaya kembali menggetarkan hati masyarakat di gerbang Sumatera Lampung Selatan.

Meluncur dari Jakarta, melintasi Selat Sunda, tim kesehatan yang di nahkodai Dra.S Hartati Murdaya menapaki kaki di Bakauheni bumi Khagom Mufakat Lampung Selatan bersama tim relawan secara khusus, untuk melaksanakan bakti sosial pengobatan gratis dan pembagian sembako yang dilaksanakan di berbagai Desa di wilayah Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan pada 12 – 5 Juli 2025.

Begitu banyak warga menerima manfaat langsung dari program ini mulai dari obat-obatan, pemeriksaan medis, hingga paket sembako.

Salah satu kisah paling menyentuh datang dari kunjungan tim ke rumah Ibu Sarwi, seorang lansia berusia 97 tahun yang terbaring sakit akibat hipertensi berat, patah tulang lama, ISPA, dan asam urat.

Lokasinya berada jauh dari pusat desa Bakauheni hanya bisa ditempuh melalui jalan sempit berbatu, tanpa sinyal komunikasi.

“Kami harus melewati rute sulit yang bahkan motor pun nyaris tak bisa masuk. Tapi begitu melihat senyum Ibu Sarwi, semua lelah terbayar lunas,” ungkap Ketua Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Eric Fernardo, S.I.P., M.Si. Selasa (8/7/2025)

Tim relawan yang turut berjibaku dalam giat kemanusiaan tersebut antara lain :
dr. Adilla Afra dan dr. Hendrikus dari Rumah Sakit Suci Paramita (RSSP) Balaraja, Tangerang, Banten dan para relawan dari WALUBI, KCBI, dan Central Cipta Murdaya (CCM) Group, dan tim yang mendatangi rumah pasien satu per satu.

Mereka tak hanya memberi layanan kesehatan bagi lansia dan pasien kritis, tapi juga menyapa keluarga, membagikan sembako, dan menguatkan mental warga yang hidup dalam keterbatasan.

“Ini bukan hanya soal pengobatan, tapi tentang menjangkau mereka yang nyaris dilupakan,” ujar dr. Adilla Afra lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jenderal Achmad Yani ini.

Pengobatan massal ini menjangkau total lebih dari 1.000 pasien yang menderita berbagai keluhan mulai dari stroke, diabetes, TBC, hipertensi, hingga gangguan saraf, penyakit kulit dan lainnya.

“Semua ini adalah perwujudan nilai-nilai Cinta Kasih yang diajarkan Ibu Hartati Murdaya, bahwa melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara adalah dengan praktik nyata membantu sesama,” tambah Eric.

Di tengah kondisi jalan yang rusak parah dan sinyal yang hilang total, semangat para relawan menjadi terang bagi warga desa. Kisah Ibu Sarwi menjadi simbol dari makna bakti sosial yang sesungguhnya: menembus batas, menjangkau yang terlupakan, dan membagikan harapan.

“Lampung Selatan boleh jauh dari Jakarta karena terpisah lautan, tapi selama masih ada cinta kasih yang nyata, tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk dijangkau”. Demikian ungkapan dari para tim yang tergabung dalam Bakti Sosial di Bumi Khagom Mufakat Lampung Selatan tersebut. (Mail/Adi)

Komentar