Setelah Lima Tahun Berinteraksi di Dunia Maya, Kepengurusan Purna ASN Saiyo Sakato Terbentuk

Padang, Tinta Rakyat – Berawal dari dibentuknya WhatsApp (WA) grup pada tanggal 27 Februari tahun 2020, komunitas pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman akhirnya menjadi sebuah organisasi.

Sudah lebih lima tahun grup WA yang diberi nama Purna ASN Saiyo Sakato dibentuk, mereka hanya berinteraksi di dunia Maya dan tidak pernah bertemu secara formal. Kalaupun ada pertemuan hanya bersifat pribadi, apabila ada undangan pesta pernikahan atau ketika ada kabar duka dari salah seorang pensiunan atau anggota grup WA.

Bertempat di ruang pertemuan Clover Lumin resto Lubuk Minturun Kota Padang, pada Rabu (30/4/2025) berlangsung pertemuan perdana sekaligus halal bi halal yang diprakarsai oleh Zulwadi Dt. Bagindo Kali, Zamril Ahmad dan Candra Mustika.

Pertemuan yang dihadiri sebanyak 62 orang peserta dari 110 orang seluruh anggota grup, diawali dengan ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz Deno Saputra. Kemudian acara yang cukup hangat dan penuh keakraban itu, dilanjutkan dengan penyampaian kronologis sampai digelarnya pertemuan tersebut oleh Zulwadi Dt. Bagindo Kali.

Selanjutnya beberapa tokoh dan mantan pejabat yang hadir, didaulat untuk bercerita pengalaman selama bertugas di Pemkab. Padang Pariaman. Seperti mantan Wakil Bupati Damsuar Dt. Bandaro Putiah, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Yuen Karnova dan Mawardi Samah.

Dalam kesempatan itu, mantan Sekda Yuen Karnova mengatakan bahwa selama berkarir sebagai PNS dia sudah dinas atau ditempatkan di empat Daerah. Pertama, di Kota Padang Panjang lebih kurang 10 mengawali karirnya sebagai PNS. Kemudian, di Pemerintah Provinsi (Pemprov) selama 10 tahun hingga menjabat Kepala Biro Humas. Di Pemkab. Padang Pariaman 2,5 tahun dipercaya sebagai Sekda dan juga menjadi Sekda di Kota Bukittinggi yang hampir 10 tahun dinas hingga purna tugas.

“Selama berkarir sebagai PNS, saya pernah ditugaskan di Kota Padang Panjang, Pemprov. Sumatera Barat, Kabupaten Padang Pariaman dan Kita Bukittinggi. Dari empat daerah tersebut, yang paling sedikit waktunya adalah di Kabupaten Padang Pariaman. Tapi disanalah tempat yang paling berkesan dan banyak kenangan, sebagai orang baru saya sangat dihargai. Padahal waktu itu beban kerja bisa dibilang sangat tinggi, karena hampir semua wilayah di di Kabupaten Padang Pariaman hancur akibat gempa tahun 2009. Tapi berkat kebersamaan dan dukungan kawan-kawan semua, hal yang berat itu terasa menjadi ringan. Kehadiran dalam acara ini adalah salah satu bukti kedekatan saya dengan teman-teman di Padang Pariaman,” ungkap putra Nagari Ampang Gadang Ampek Angkek itu.

IMG 20250501 081629

Di penghujung acara, usai istirahat sholat dan makan siang dilanjutkan dengan pembentukan pengurus dan penyusunan program yang berkaitan dengan kegiatan sosial serta sumber keuangan organisasi. Terpilih secara aklamasi Ketua Ahmad Syukri, Sekretaris M. Rasyid dan Bendahara Agusti Frahmi. Untuk kelancaran roda organisasi juga dibentuk beberapa seksi, Andah Taslim sebagai Koordinator Seksi Sosial dan Anesa Satria sebagai Koordinator Seksi Humas.

Dalam pertemuan singkat yang langsung dipimpin oleh Ketua Ahmad Syukri itu, telah ditetapkan iyuran anggota perbulan yang akan digunakan untuk kebutuhan anggota apabila ada yang sakit dan meninggal dunia. Semua itu akan diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

“Dalam waktu dekat, kami akan menyusun AD/ART dan untuk pertemuan rutin akan dilaksanakan empat bulan sekali. Artinya, kita akan bertemu dan bertatap muka dalam satu tahun itu empat kali,” ungkap mantan Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman itu. (AS)

Komentar