Kakan Kemenag Syafrizal Buka Lokakarya Kurikulum Berbasis Cinta dan Deep Learning di MTsN 5 Padang Pariaman

Ulakan Tapakih, Tinta Rakyat — Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Padang Pariaman, H. Syafrizal, membuka secara resmi kegiatan Lokakarya Kurikulum Berbasis Cinta dan Deep Learning. Kegiatan yang mengusung tema, “Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Melalui Kurikulum Berbasis Cinta dan Deep Learning,” itu, digelar di ruang serbaguna Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Padang Pariaman, di Nagari Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakih Kabupaten Padang Pariaman, pada Rabu (9/7/2025).

Saat menyampaikan sambutannya, Kakan Kemenag H. Syafrizal berpesan kepada peserta lokakarya, untuk mengikutinya dengan penuh semangat, sungguh-sungguh, dan ikhlas. Karena, lokakarya ini berguna sebagai media untuk menambah ilmu. Apalagi dengan adanya Kurikulum Berbasis Cinta dan Deep Learning, guru perlu mengupdate ilmunya.

“Dunia pendidikan saat ini sudah terbuka, apalagi dengan adanya teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kehadirannya berdampak banyak pada aspek kehidupan, terutama di dunia pendidikan. Madrasah bisa memanfaatkan aplikasi ini membantu memilih materi pembelajaran yang sesuai, maupun menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan siswa. Nah, disinilah peran kita sebagai pendidik untuk memilih sesuai kebutuhan”, kata Syafrizal.

Dikatakan, bahwa saat ini dunia pendidikan Indonesia tengah ramai dengan istilah baru bernama deep learning atau pembelajaran mendalam. Istilah ini muncul seiring dengan peluncuran Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada diferensiasi pembelajaran. Menurutnya, deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tiga elemen utama: mindful (kesadaran), meaningful (bermakna), dan durable (berkelanjutan).

“Mindful menekankan pentingnya kehadiran penuh siswa dalam proses pembelajaran, meaningful memastikan bahwa materi yang dipelajari relevan dan bermakna bagi kehidupan nyata siswa, dan durable bertujuan untuk menciptakan pengetahuan dan keterampilan yang bertahan lama dan dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks,” ujarnya.

Usai membuka lokakarya, Kakan Kemenag Kabupaten Padang Pariaman juga berkesempatan memberikan pembinaan tentang Moderasi Beragama kepada peserta Lokakarya MTsN 5 Padang Pariaman.

IMG 20250709 145157

Sebelumnya, Kepala MTsN 5, Salvina dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bapak Kakan Kemenag bersama rombongan. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih, atas kesediaan untuk membuka secara resmi kegiatan Lokakarya di Madrasah yang dipimpinnya. Dia berharap, agar semua peserta dapat mengikuti kegiatan lokakarya dengan serius, karena semua materi yang disampaikan sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Syafrizal, yang telah berkenan untuk membuka lokakarya ini, semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi semua peserta nantinya. Mari kita ikuti kegiatan ini dengan baik sampai hari terakhir, karena Kurikulum berbasis Cinta dan Deep Learning sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Kurikulum tersebut menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan dalam diri peserta didik”, ungkap Salvina.

Salvina juga melaporkan, bahwa peserta yang ikut dalam kegiatan Lokakarya ini sebanyak 42 orang, terdiri dari para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan MTsN 5 Padang Pariaman. Kegiatan lokakarya dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 9 sampai 11 Juli 2025,

“Dalam lokakarya ini, kita menghadirkan narasumber dari Balai Diklat Keagamaan Provinsi Sumatera Barat dan dari Kantor Kemenag Kabupaten Padang Pariaman”, tutup Salvina.

Diketahui, Lokakarya Kurikulum Berbasis Cinta adalah sebuah pertemuan atau workshop yang bertujuan untuk membahas dan mengembangkan pendekatan pendidikan yang menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai cinta kasih, baik kepada Tuhan, sesama manusia, alam, maupun diri sendiri. Lokakarya ini juga berfokus pada, bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Berbasis Cinta merupakan langkah penting dan strategis, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta kasih dalam proses pendidikan, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih baik, berakhlak mulia, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara. (Humas/AS)

Komentar