Tinta Rakyat Sumbar,- Ruas Jalan Lintas Sumatera di Simpang Sungai Liku, dekat Pasar Labuhan Nagari Pasia Palangai, Kecamatan Ranah Pesisir, mengalami putusnya konektivitas. Jembatan sepanjang sekitar 30 meter di ujung arah Pasar Labuhan terban sekitar empat meter.
Kondisi ini menyebabkan kendaraan di Jalan Lintas Sumbar-Bengkulu terjebak, tidak dapat melanjutkan perjalanan. Warga sementara memasang balok kayu untuk memfasilitasi kendaraan roda dua.
“Saat ini, kendaraan roda empat yang menuju Painan dan Padang, serta sebaliknya ke Tapan dan Bengkulu, tidak dapat melintas karena belum ada penimbunan. Situasi ini membuat arus lalu lintas lumpuh total,” ungkap Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pessel, Mawardi Roska, Jumat (8/3/24).
Banjir akibat hujan deras juga menyebabkan terputusnya lalu lintas di beberapa titik di Kecamatan IV Jurai, seperti di Bukit Putus, dan di Kecamatan Koto XI Tarusan.
“Meskipun beberapa titik jalan nasional macet karena putusnya jalan, seperti di dekat rumah makan menjelang pasar Barung Barung Belantai, kondisi berbeda di lapangan. Selain jalan putus, beberapa titik mengalami kemacetan karena tingginya material pasir, batu, dan tanah di sepanjang ruas jalan Duku. Upaya penanganan longsor di Bukit Putus Painan telah dilakukan menggunakan alat berat, sehingga jalan kembali dapat dilalui,” jelas Mawardi.
Beberapa Jembatan Gantung Putus
Terkait kerugian akibat banjir dan longsor yang merusak infrastruktur pemerintah dan milik warga, Mawardi Roska belum dapat memberikan informasi rinci.
“Hingga saat ini, kita masih melakukan penelusuran dan pendataan di lapangan terkait besarnya kerugian. Kita menunggu laporan dari petugas dan masyarakat melalui posko bencana di setiap kecamatan yang terdampak banjir,” katanya.
Berdasarkan laporan lisan dari masyarakat dan wali nagari, terdapat beberapa jembatan gantung lain yang putus akibat banjir. Informasi lebih lanjut akan diumumkan setelah rangkuman data.
“Tentang bantuan, sudah disalurkan terutama untuk sembako dan pakaian. Bantuan ini berasal dari masyarakat dan berbagai perangkat daerah, termasuk Bank Nagari. Kondisi cuaca yang tidak menentu mengingatkan warga untuk tetap siaga dan menyelamatkan diri jika bencana mengancam. Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir mencapai 38 ribu jiwa secara global,” tambahnya. (Zulfidial, SH).
Komentar