Tinta Rakyat Pessel, – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Pesisir Selatan, Era Sukma Munaf, menyambut positif kehadiran Tim Institute of Care Life (ICL) dari Sichuan, Tiongkok, yang bersama Kepala BPBD Sumatera Barat, Rudy Rinaldi, memilih Pesisir Selatan sebagai salah satu lokasi pilot project sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) untuk deteksi gempa dan bencana alam.
“Kami berterima kasih kepada Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat dan ICL yang peduli terhadap kondisi kebencanaan di Pesisir Selatan,” ujar Era Sukma Munaf.
Kabupaten Pesisir Selatan dikenal sebagai “etalase bencana” di Sumatera Barat, dengan wilayah yang memanjang dari utara (Kota Padang) hingga selatan (Bengkulu), berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan megathrust, serta di bagian timur dengan Kabupaten Solok Selatan dan hutan tropis Bukit Barisan. Wilayah ini sangat rawan gempa dan tsunami.
“EWS ini memberikan peluang besar bagi kami untuk meningkatkan sistem penanganan bencana, sebagai langkah antisipasi agar dapat meminimalisir korban jiwa saat terjadi gempa, tanah longsor, atau tsunami,” tambahnya.
Kepala BPBD Sumbar, Rudy Rinaldi, menjelaskan bahwa ICL telah menjalin kerjasama dengan Pemprov Sumatera Barat untuk deteksi dini multi-bencana. Kunjungan Tim ICL ke Pesisir Selatan merupakan tindak lanjut dari kunjungan Gubernur Sumbar sebelumnya ke Langgai, Pesisir Selatan, untuk survei lokasi pemasangan sirene dan sensor EWS.
Setelah diterima di Kantor Bupati, rombongan melanjutkan kunjungan ke Sutera, Gantiang Mudiak Surantih, untuk melihat langsung lokasi instalasi EWS.
Direktur ICL, Mr. Wang Tun, melalui pemandu bahasa, Yolanda, menjelaskan bahwa ICL awalnya fokus pada deteksi gempa. Namun, seiring waktu, teknologi mereka berkembang sehingga mampu mendeteksi berbagai bencana lain, seperti tanah longsor, banjir, kebakaran hutan, dan tsunami.
ICL, didukung oleh pemerintah Tiongkok, kini aktif mempromosikan layanan peringatan bencana di komunitas internasional. Mereka membangun platform teknologi yang berbagi data dan mengintegrasikan berbagai sistem peringatan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan global.
Di Tiongkok, ICL bekerja sama dengan Pusat Pengurangan Bencana Nasional di bawah Kementerian Manajemen Darurat. Bersama-sama, mereka mengembangkan sistem teknologi peringatan bencana multi-bencana yang akan diimplementasikan di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk mendukung mitigasi bencana, Provinsi Sichuan telah mendirikan berbagai lembaga penelitian terkait, termasuk ICL dan beberapa laboratorium utama yang fokus pada pencegahan bahaya geologi dan perlindungan lingkungan.
Selama bertahun-tahun, lembaga-lembaga penelitian di Sichuan telah terlibat dalam inovasi teknologi peringatan bencana, bekerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri, termasuk Administrasi Gempa Tiongkok, untuk meningkatkan layanan deteksi bencana dan teknologi peringatan multi-bencana.
Penulis: (Yefriando)
Komentar