DPR Minta Mendag Turun Ke Lapangan Cek Penerapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng

JAKARTA – Kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah menjadi salah satu fokus perhatian Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih yang menyoroti kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang dinilai kurang maksimal.

Demer mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan seluruh jajarannya untuk melakukan operasi pasar.

Demer juga meminta agar Kemendag melakukan upaya-upaya untuk mencegah penimbunan komoditas oleh oknum yang tak bertanggung jawab, serta mengawasi rantai pasokan minyak goreng di sejumlah daerah.

“Mendag harus bisa memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran,” ujar Demer (7/2/2022).

“Bagaimana masyarakat tidak marah, sudah harga minyak goreng mahal, kebijakan di dalam berubah terus dan operasi pasar tidak berjalan dengan baik. Presiden dan Menko Ekonomi harus segera memanggil dan memberi teguran keras kepada Mendag,” tukas Demer.

Demer menjelaskan bahwa blunder terbesar Mendag adalah kebijakan menghilangkan minyak goreng curah di pasaran dan memaksanya penjualan menggunakan kantong sederhana

“Apa ini tidak dipikirkan secara matang? Minyak goreng curah adalah cara paling mudah mendistribusikan kepada masyarakat. Kalau produsen harus menggunakan proses packaging baru, kapan akan selesai masalah ini?,” Jelas Demer.

Politisi Senior Golkar ini juga meminta seluruh pejabat eselon Kemendag bergerak dan turun ke lapangan.

Demer juga meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) bergerak ke lapangan untuk mengecek penerapan Harga Eeceran Tertinggi (HET) tersebut.

“Saya minta seluruh jajaran Kemendag, baik eselon I, II, maupun III, aktif turun ke lapangan. Jangan hanya duduk santai dia atas meja dan menunggu laporan,” kata Demer (7/2/2022).

Demer menyatakan seluruh pejabat Kemendag harus mengecek gudang minyak goreng terkait kesesuaian laporan stok dan yang ada di lapangan.

Pengecekan tersebut termasuk gudang Kemendag, gudang Bulog, dan gudang-gudang swasta.

Kenaikanan harga minyak goreng sendiri sudah terjadi sejak akhir November 2021. Bahkan kini selain mahal, juga ketersedaiannya semakin minim, bahkan langka di sejumlah daerah.

Komentar