Diduga Terjadi Penyelewengan Anggaran di Dinas Pertanian Tahun 2022, Mahasiswa Gelar Aksi Jilid II

Madina, Tintarakyat.Com – Petani adalah tiang ekonomi pangan di desa yang memang harus diperhatikan dan diutamakan guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan makmur. Namun sayang cita-cita tersebut diduga telah dirampas oleh oknum-oknum pemerintah yang tidak bertanggungjawab.

Puluhan Mahasiswa dan Pemuda mengadakan aksi unjuk rasa didepan kantor dinas pertanian dan juga kantor bupati Mandailing Natal, Rahmad Suheil (Koordinator Aksi) dalam orasinya menyampaikan adanya dugaan mark up anggaran yang mengarah pada perbuatan melawan hukum pada program pengembangan sarana pertanian dan pengelolaan sumber daya Genetik (SDG) Hewan, Tumbuhan dan Mirorganisme kewenangan Kabupaten/Kota Pada T.A 2022, program Pengadaan bibit (Padi, jagung dan bawang Merah) dibeberapa wilayah dan kecamatan di kabupaten mandailing natal Tahun Anggaran 2022 Senilai +- Rp.1.756.148.000 dan bahkan diduga ada yang fiktif, CV. Rafli Akbar Dan CV. Raja Akbar selaku penyedia Barang, kamis (10/08/2023).

”Anggaran yang seyoginya diberikan untuk kemakmuran petani justru di duga digunakan untuk memperkaya diri oleh oknum pejabat tersebut, dia menyampaikan kepada dinas pertanian untuk mempertanggung jawabkan dan memberikan klarifikasi terkait dugaan-dugaan yang disampaikan, Zulhamdi Nasution dalam orasinya menambahi terkait adanya pemberian bantuan pupuk jenis (NPK-15 Ferta) yang diberikan oleh dinas pertanian Kab. Madina kepada masyarakat petani yang tidak sesuai dengan kata lain pupuk tersebut di oplos dengan bahan yang merusak tanaman petani”.

Dinas pertanian diminta harus mempertanggungjwabkan dugaan tersebut, dalam hal ini kepala dinas pertanian tidak menanggapi tuntutan massa aksi dengan alasan sedang diluar kota, setelah selesai menyampaikan orasi di kantor dinas pertanian kab. Madina massa aksi kemudian beranjak menuju Kantor bupati mandailing natal untuk menyampaikan tuntutannya terkait dugaan mark up anggaran yang mengarah pada indikasi korupsi mereka meminta Bupati mandailing Natal untuk mengevalusi kinerja Kepala dinas pertanian Kab. Madina dan mencopot jabatan kepala dinas serta kepala bidang Tanaman pangan dinas pertanian kabupaten mandailing natal karena hal tersebut dianggap telah menciderai jargon kabupaten mandailing natal “Madina yang Berbenah Madina Bersyukur”.

Aksi yang berlangsung di depan kantor bupati tersebut ditanggapi oleh Asisten I (Syahnan) dia menyampaikan dalam tanggapannya akan menyampaikan kepada pimpinan untuk kemudian diambil langkah dalam proses penyelesaiannya. Sebelumnya mereka juga sudah menyampaikan tuntutannya di kejaksaan negeri Mandailing Natal. (Iyl) 

Komentar