Tintarakyat-Lampung Selatan
Pemerintah Kecamatan Bakauheni bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ( DAMKAR ) Kabupaten Lampung Selatan menggelar sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran Tahun 2024 yang berlangsung di Balai Desa Hatta Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan. Rabu (23/10/2024)
Acara tersebut dibuka langsung oleh camat Bakauheni Furqonudin, para peserta terdiri dari Barisan Relawan Pemadam Kebakaran (BALAKAR) se Kecamatan Bakauheni, Linmas, Kepala Dusun,RT, Pendamping Desa, Kasi Trantib Kecamatan Bakauheni.
Camat Bakauheni Furqonudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara tahunan terkait Sosialisasi Bencana Kebakaran saat ini dilaksanakan di Desa Hatta.
“Kita semua dikumpulkan disini khususnya BALAKAR bagaimana menghadapai cuaca yang saat ini yang bisa menimbulkan kebakaran. Dan pak Kadus pak RT jangan bosan bosan memberitahukan kepada masyarakat jangan asal asalan membakar sampah atau lahan sehingga dapat merembet berdampak kebakaran lebih luas”. Himbau Furqonudin.
Selanjutanya Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lampung Selatan M. Sefri Masdian menyampaikan tugas dan fungsi DAMKAR Lampung Selatan yang tidak hanya memadamkan kebakaran melainkan sekaligus Penyelamatan.
Sefri juga menerangkan historis pemadam kebakaran sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, 1 Maret tahun 1919 terbentuk nya pemadam kebakaran. Dan Damkar di Lamsel sendiri awalnya menjadi satu dengan BPBD ( Badan Penanggulangan Bencan Daerah ). Kemudian tergabung dengan Satpol PP, (Satuan Polisi Pamong Praja ).
Baru Tahun 2021 Dinas Pemadam Kebakaran Lamsel terbentuk dan berdiri sendiri yang di kenal saat ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
“Saat ini personil kita sebanyak 112 orang, 49 diantaranya dinas kelapangan. Damkar Lamsel dengan hanya memiliki 5 pos yang menangani seluruh wilayah di Kabupaten Lampung Selatan yang luasnya mencapai 2000 kilometer persegi dengan 17 Kecamatan
Pos 1 Kalianda (21 personil ), pos 2 Natar (13 personil), pos 3 Jati Agung (3 personil) Pos 4 Sidomulyo (2 personil) dan Pos 5 Tanjung Bintang (2 personil), sangat tidak relevan tak sesuai dengan luas wilayah”. Papar Sefri.
Ia melanjutakan, “Maka peristiwa kebakan yang terjadi di sebuah wilayah respontan kita tidak sesuai waktu yang diatur oleh ketentuan undang undang. Sedankan SOP 15 menit terhitung sejak di telpon adanya peristiwa kebakaran, sementara lokasi kebakaran jauh, otomatis molor dari 15 menit. Oleh sebab itu BALAKAR menjadi ujung tombak dalam upaya penyelamatan manusia, barang. Karna kebakaran menjadi tanggung jawab kita bersama, ini adalah tugas kemanusiaan yang imbalannya nanti di yaumil akhir. Dan saya selalu mengingatkan teman teman kita, bahwa layanan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lampung Selatan Gratis”. Jelas Sefri dengan tegas
Selanjutnya personil Damkar memberikan praktek cara menanggulangi kebakaran dari tabung gas elpg, dan kebakaran diatas kuali menggunakan kain tebal yang telah direndam air. Dan cara mematikan kebakaran api skala kecil menggunakan tabung (APAR ) Alat Pemadam Api Ringan . (ADI)
Komentar