Bupati Hendrajoni Buka Lokakarya Penguatan Kapasitas Pengelolaan TPB/SDGs, Peluncuran Platform Kolaborasi TPB/SDGs, serta Inovasi Dapur Kolaborasi

Painan, Tinta Rakyat — Dalam upaya memperkuat implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) di Daerah, Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) Kabupaten Pesisir Selatan, yang dimotori oleh Sekretariat SDGs (Sustainable Development Goals) Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Lokakarya Penguatan Kapasitas Pengelolaan TPB/SDGs Tahap 1, bertempat di Aula Mandeh Lantai 2, Bapedalitbang Pesisir Selatan di Painan, pada Selasa (1/7/2025).

Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 1 hingga 3 Juli 2025 ini, menjadi momentum penting bagi Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan diluncurkannya “Platform Kolaborasi TPB/SDGs” serta inovasi “Dapur Kolaborasi”, sebagai sebuah wadah sinergi lintas sektor serta lintas aktor. Yakni kolaborasi antara Pemerintah dengan lembaga non pemerintah, dalam mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni, SH, MH. dalam sambutannya saat membuka Lokakarya, menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan mitra pembangunan.

“Kegiatan ini, merupakan langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia. Khususnya dalam mengakselerasi pencapaian SDGs, serta mendorong pengarusutamaan GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) dalam pembangunan,” ujarnya.

Marvel Ledo selaku GIZ SDGs SSTC Advisor, dalam arahannya menyampaikan pentingnya perencanaan partisipatif dan inklusif.

“Fokus utama kita untuk 2025–2027 adalah, menyusun strategi bersama yang menekankan pada kesetaraan gender dan pemberdayaan kelompok marginal,” ujar Marvel.

Lokakarya juga diisi oleh paparan strategis dari Kepala Bapedalitbang, Hadi Susilo, SSTP, M.Si. dan Sanjoyo Kirlan, Manajer Pilar Pembangunan Sosial Sekretariat Nasional SDGs Indonesia. Paparannya menekankan, pentingnya integrasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan, seperti Renja, Renstra dan RPJMD. Agar kebijakan yang dihasilkan dapat berdampak nyata dan berkelanjutan, dengan semangat kolaboratif dan inklusif.

Sementara itu, Eneng Fathonah, Provincial Advisor SDGs Sumatera Barat mengatakan, bahwa kegiatan ini diharapkan nantinya akan menjadi pondasi yang kuat, dalam menyusun arah pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan yang lebih adil, partisipatif dan berkelanjutan.

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, para asisten di lingkup Sekretariat Daerah, Kepala Perangkat Daerah, perwakilan GIZ-GFA Provinsi Sumatera Barat, GIZ-SDGs SSTC Jakarta, LP2M (Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat) Sumbar, tokoh masyarakat, lembaga profesi dan organisasi masyarakat. Sedangkan peserta yang hadir secara daring, terdiri dari unsur Camat, Wali Nagari, dan kelompok tani dari Nagari Sungai Sariak Lumpo dan Nagari Sungai Gayo Lumpo serta perwakilan dari GIZ SDGs-SSTC.

Diketahui, GIZ ( Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) atau Badan Kerjasama Internasional Jerman, memiliki peran penting dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia dan berbagai negara lain. GIZ terlibat dalam berbagai proyek dan inisiatif yang selaras dengan prinsip-prinsip SDGs, termasuk prinsip universalitas, tidak meninggalkan siapapun, pendekatan terintegrasi, tanggung jawab bersama dan akuntabilitas. (Rel/AS)

Komentar