Polres Tegal Kota Membagikan Air Bersih ke Warga Kelurahan Panggung untuk Merayakan Hari Bhayangkara ke-77

Headline, Artikel, Daerah1936 Dilihat

Kota Tegal , Tinta Rakyat.com  –Warga Kelurahan Panggung, Tegal Timur, menghadapi krisis air bersih terutama pada musim kemarau seperti saat ini. Polres Kota Tegal mengetahui masalah ini melalui salah satu anggotanya yang melakukan kunjungan ke wilayah tersebut.

Menanggapi informasi tersebut, Polres Tegal Kota turun tangan untuk membantu penyaluran air bersih pada hari Senin (19/6/2023).

Kapolres Tegal Kota, AKBP Jaka Wahyudi, SIK, MSi, berharap pendistribusian air ini dapat memenuhi kebutuhan warga. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, banyak warga yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan air bersih.

“Penyaluran bantuan air ini merupakan bentuk kepedulian dari Polres Tegal Kota untuk membantu warga masyarakat,” ujar Kapolres.

Menurutnya, masalah ini telah berlangsung lama, terutama pada setiap musim kemarau. Meskipun jaringan PDAM telah ada, namun hanya sebagian warga yang memanfaatkannya.

“Hari ini kami menyediakan 10.000 liter air bersih. Semoga dapat memberikan manfaat bagi warga. Di masa depan, jika masih ada wilayah lain yang membutuhkan, kami akan berupaya untuk membantu lagi,” jelasnya.

Kapolres menambahkan bahwa pendistribusian air bersih ini dilakukan bekerja sama dengan Perumda Tirta Bahari Kota Tegal (PDAM). Dengan menggunakan mobil operasional dari PDAM, mereka membagikan air kepada warga secara bergiliran.

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian bakti sosial dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-77. Selain membagikan air bersih, kami juga memberikan paket sembako kepada warga. Semoga di usia ke-77 ini, Polri semakin profesional dan lebih dekat dengan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, menurut salah satu warga yang ikut mengantri, hanya sebagian warga RW.10 Kelurahan Panggung yang memasang saluran air PDAM. Oleh karena itu, sebagian besar dari mereka harus membeli air bersih dengan harga Rp 4.000,- untuk satu jerigen besar dan Rp. 1.500,- untuk jerigen kecil berisi 5 liter.

“Kami harus membeli air untuk keperluan memasak. Sementara air sumur hanya digunakan untuk mandi karena airnya agak sedikit asin karena dekat dengan laut,” ungkapnya.

MB/Hum.

Komentar