Terkendala Biaya, Pembangunan Sekolah Satu-satunya di Kampung Baduy Mangkrak Butuh Bantuan Dermawan

Lainnya265 Dilihat

IMG 20211001 WA0154

Terkendala Biaya, Pembangunan Sekolah Satu-satunya di Kampung Baduy MTs Alam Wiwitan, Mangkrak Butuh Bantuan Dermawan

Banten, tintarakyat.com  Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alam Wiwitan yang terletak di “Pojok Batas” antara Kampung yang menganut teknologi dunia luar dan Kampung yang masih menjaga adat istiadat leluhur kondisinya memerlukan perhatian dermawan karena pembangunan tersebut mangkrak terkendala biaya.

Sekolah yang berdiri di wilayah Baduy tepatnya di Kampung Cicakal Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten. Sekolah satu-satunya di Kampung Baduy yang penduduknya memeluk agama Islam.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Faiz Faisal Relawan Laut Gunung Nusantara (Laguna) kepada tintarakyat.com ia mengatakan bahwa Sekolah Madrasah Tsanawiyah Alam Wiwitan saat ini sedang dalam pembangunan, namun terkendala biaya akhirnya terhenti.

Pembangunan sekolah ini terhenti, terkendala oleh biaya dan mudah-mudahan dari orang-orang baik, baik itu dari yayasan maupun lembaga non pemerintah ada yang siap bersedia berdonasi untuk melanjutkan pembangunan Madrasah Tsanawiyah di Kampung Cicakal Girang ini,”ujarnya Jumat, (01/10/2021).

Menurut Faiz,  dari sekolah tersebut ke sekolah yang lainnya jaraknya kurang lebih tujuh kilometer. Sekolah tersebut digunakan oleh kurang lebih tiga desa terutama dari masyarakat keturunan suku Baduy muslim.

Faiz berharap siapapun dan dari manapun orang baik sudi kiranya untuk membantu. “Mudah-mudahan siapapun dan dari manapun kami sangat menerima donasi anda semua,”katanya dengan penuh harap.

Sementara Rahmat Hidayat selaku pendiri Yayasan Pendidikan Islam sekolah tersebut menjelaskan bahwa MTs Alam Wiwitan ini dibangun sekitar 2012 berkat dorongan Pusat Penelitian Kemenag Jakarta juga berkat masyarakat di wilayahnya yang membutuhkan sarana pendidikan tingkat menengah yaitu Madrasah Tsanawiyah yang awalnya sudah terlebih dahulu berdiri MI (Madrasah Ibtidaiyah).

Sehingga siswa/siswi dari Madrasah Ibtidaiyah kalau melanjutkan itu ke sekolah lain sangat jauh dan memerlukan transfortasi sehingga masyarakat di sini mengusulkan untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah ini,”ungkap Rahmat dalam video pernyataan yang diterima tintarakyat.com.

Ia mengaku, dengan adanya dorongan tersebut pihaknya memberanikan diri untuk membangun sekolah tersebut.

Kami memberanikan diri untuk membangun sekolah ini, namun di awal 2021 kemarin kami kena musibah yaitu atapnya roboh diterpa hujan lebat dan angin dan juga kondisi kayu atapnya atau rangkanya dari kayu sudah lapuk dimakan rayap dan kami memberanikan diri mencoba membangunnya kembali itupun dari dari orang-orang dermawan membantu kami karena ini sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat,”tuturnya.

IMG 20211001 WA0192
Tim Relawan Laguna bersama Rahmat Hidayat dan Ai Dewi di Kampung Cicakal Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten Jumat, (01/10/2021)

Tokoh yang dikenal bersama istrinya asal dari Jawa Barat yang menetap sejak 25 tahun yang lalu di kampung tersebut ini juga mengatakan bahwa sekolah tersebut terdiri dari 11 orang guru dan saat ini mempunyai kurang lebih 60 siswa/siswi terdiri dari 3 rombongan kelas 7,8,9 saat ini hanya dua lokal untuk sementara belajar.

Sementara itu, Ai Dewi selaku Kepala Sekolah MTs Alam Wiwitan mengatakan bahwa pembangunan sekolah tersebut yang terhenti terdiri dari empat lokal.

Ini dibangun menjadi 4 lokal dan satu lokal untuk Kantor. Oleh karena itu, besar harapan kami kepada Bapak/Ibu yang baik, para dermawan, donatur yang ingin menginfakan atau bersodaqoh sebagian hartanya untuk membangun atau melanjutkan pembangunan sekolah kami ini InsyaAllah kami terbuka dan menerima. Dan mudah-mudahan segala amal baik semuanya dibalas oleh Allah SWT, Aamiin,” ucap Ai Dewi.

(Jurnal Tangerang/Tintarakyat.com)

Komentar