Star Voyager Sandar di Kuala Tanjung, Wisatawan Mancanegara Jelajahi Batu Bara

Pelabuhan PT Pelindo Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara

Batu Bara, tintarakyat.com

Untuk pertama kalinya, kapal pesiar internasional MP Star Voyager bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung, membawa angin segar bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Kapal berbendera internasional ini datang dari Port Klang, Malaysia, membawa 1.800 wisatawan dan 950 kru kapal, selanjutnya melanjutkan pelayaran ke Singapura.

Kehadiran kapal pesiar ini menjadi penanda penting, mengingat Pelabuhan Kuala Tanjung selama ini dikenal sebagai multi terminal untuk angkutan barang seperti curah cair, curah kering, kargo, dan kontainer. Namun, dengan inisiatif dari Pelindo dan dukungan Pemerintah Kabupaten Batu Bara, pelabuhan ini kini menjadi gerbang baru masuknya wisatawan asing.

Manajer Regional 1 Pelindo Cabang Kuala Tanjung, Ahmad Subhan, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari rencana lima kunjungan kapal Star Voyager dalam dua pekan ke depan.

“Meski tidak memiliki terminal penumpang, kami siapkan fasilitas sementara di halaman kantor Pelindo. Para penumpang disambut dengan baik, lalu diantar menggunakan bus gratis menuju destinasi wisata seperti Parapat dan Medan,” ujarnya.

IMG 20250530 WA0050
kapal pesiar MV. Star Voyager yang sandar di Pelabuhan PT. Pelindo Kuala Tanjung. Kapal mewah ini membawa 1.884 wisatawan mancanegara dan 998 kru

Dari total wisatawan yang datang, sekitar 200 orang memilih mengikuti tur ke Danau Toba via Parapat dan ke Medan, sementara sisanya mengikuti kegiatan di sekitar pelabuhan. Sebuah bazar UMKM pun digelar untuk memperkenalkan produk lokal Batu Bara, dari kerajinan tangan hingga kuliner khas.

Wakil Bupati Batu Bara, Syafrizal, S.E., M.A.P., menyatakan bahwa kehadiran wisatawan ini menjadi bagian dari upaya promosi pariwisata daerah, sekaligus membuka peluang pengembangan destinasi wisata baru.

“Kami ingin menjadikan momentum ini sebagai pintu pembuka. Tempat – tempat seperti Pulau Pandan, Pulau Salah Namo, Pantai Jono, Pantai Sejarah, Pantai Datuk, Pantai Bunga dan lainnya, untuk bisa dinikmati wisatawan asing,” ucapnya.

Wisatawan yang datang berasal dari 25 warga negara, dengan mayoritas dari Malaysia (1.199 orang), Singapura (494 orang), serta negara lain seperti Tiongkok, India, Hongkong, Inggris, Italia, Australia, hingga Amerika Serikat.

Kunjungan kapal pesiar ini tak hanya meningkatkan eksposur pariwisata Sumatera Utara, tetapi juga menunjukkan kesiapan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pintu masuk wisatawan, meski bukan pelabuhan penumpang secara desain. Harapannya, kunjungan ini berlanjut, tidak hanya dari Star Voyager, tetapi juga dari kapal-kapal pesiar lainnya di masa mendatang. (Dedek).

Komentar