TintaRakyat.com, Padang – Letkol Laut (P) (Purn.) Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si., Datuk Nan Sati, mulai angkat bicara mengenai persoalan atlet tinggal kelas di SMP Negeri 5 Padang. Sebelumnya persoalan ini juga sudah di tanggapi oleh Fazril Ale selaku Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Sumatera Barat, tetapi tidak ada sedikitpun respon dari pihak sekolah. Sabtu (04/7/20).
Melalui via Whatsapp, Fauzi Bahar memberikan tanggapan atas persoalan atlet yang tinggal kelas pada Jumat (04/7) malam, kepada media TintaRakyat.com.
Dr. H. Fauzi Bahar yang juga pensiunan pasukan elit TNI AL itu menerangkan, sangat aneh kalau seorang atlet yang notabene nya juga seorang siswa berprestasi dalam sebuah cabang Olahraga dituntut pintar di Sekolah (sangat bohong).
“Karena menghabiskan energi dalam pelajaran sama halnya dengan menghabiskan energi dalam sebuah latihan,” terang Fauzi Bahar yang juga mantan Walikota Padang 2 periode.
Menurutnya, sangat aneh bila pasukan khusus mampu dalam semua peperangan, karena mereka hanya mengetahui tentang kekhususan bentuk pertempuran atau cara melumpuhkan musuh dengan kekhususannya.
“Begitu juga halnya seorang atlet atau seorang siswa yang menempuh pembinaan dalam sebuah cabang Olahraga, Sekolah hanya formalitas saja karena waktu, tenaga serta fikirannya sudah terkuras menghadapi sebuah pelatihan,” ucap Fauzi.
Ditambahkan Fauzi, perlu sebuah keputusan pimpinan untuk melindungi si anak tersebut agar tidak menjadi korban. Dizaman romawi kuno perlakuan pasukan yang kembali dari peperangan dengan atlet yang kembali dari medan laga pada saat sekarang ini harusnya di berlakukan sama, karena sama-sama mengharumkan nama Bangsanya.
“Jadi kalau seorang atlet tinggal kelas, maka dia adalah korban 2 (dua) kali. Habis tenaganya, hilang masa depannya,” tegas Fauzi Bahar.
(Bradie).
Komentar