Tintarakyat-Lampung Selatan
Viralnya berita protes dari keluarga ahliwaris Pahlawan Nasional Radin Intan II mendapat respon dari Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan.
Pada pemberitaan sebelumnya, Penyelenggaraan K-Fest Krakatau Festival 2025 ke -34 yang di gelar Pemerintah Provinsi Lampung (Pemprov Lampung ) melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung dimulai pada 1-6 Juli 2025 tidak melibatkan keluarga ahliwaris Pahlawan Nasional Radin Inten II dari Keratuan Darah Putih.
Yogha Pramana Aji salah satu keluarga ahliwaris menyampaikan bahwa dalam penyelenggara Festival yang mengangkat tema
tema “Lampung Mask Street Carnival” dengan menonjolkan unsur budaya Tupping 12, merupakan warisan budaya khas Keratuan Darah Putih yang sangat sakral dan tidak boleh sembarangan dipertontonkan tanpa pelibatan pihak terkait (Lamban Balak Keratuan Darah Putih) yang berkedudukan di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan.
“Tuping 12 bukan sekadar properti pentas atau kostum karnaval. Itu adalah simbol spiritual, budaya, dan sejarah perjuangan Radin Inten II yang sakral dalam adat kami,” Terang Yogha Pramana di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Sabtu (6/7/2025).
Ia melanjutkan, “Kalau warisan budaya bisa digunakan seenaknya tanpa izin dan tanpa narasi yang benar, maka makna sejarahnya akan hilang. Ini bukan soal formalitas pelibatan, tapi penghormatan terhadap jati diri dan martabat adat,” Jelas aden Yogha (sapaan akrab Yogha Pramana Aji)
Dikatakan Aden Yogha, setelah pihaknya menyampaikan protes, melalui Dinas Pariwisata Lampung Selatan, Kepala Dinas Parekraf Lampung –Bobby Irawan- minta dijadwalkan untuk sowan keluarga ahli waris Pahlawan Nasional Radin Inten II.
“Hari ini dari Dinas Pariwisata Lampung Selatan menyampaikan kalau Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung minta diagendakan untuk sowan kepada keluarga ahli waris Pahlawan Nasional Radin Inten II. Pada prinsipnya, kami selalu membuka ruang untuk bertemu, dialog, dan saling memahami adat budaya serta sejarah perjuangan Radin Inten II. Kita tunggu saja kesungguhannya,” ucap putra mendiang Jarok M. Nasir ini
Ia juga telah berkoordinasi dengan keluarga besar keratuan dan para punyimbang Keratuan Darah Putih terkait respon Kadis Parekraf Provinsi Lampung tersebut. (adi)
Komentar