Sejarah Singkat Tugu Otista

Banten, Artikel, Headline260 Dilihat
Ahmad Syarifudin, TintaRakyat.com
10 Agustus 2021, 20:53 WIB
IMG 20210810 204611
Mauk, (TR) – Sejarah Singkat Tugu Otista di Kecamatan Mauk yang berada persis di perempatan jalan, depan Kantor Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dibangun untuk mengenang jasa pahlawan nasional Otto Iskandardinata. Pada 1966, tugu yang berdiri tegak dengan tinggi sekitar tiga meter ini diresmikan H. Muchdi, Bupati Daerah Tingkat (DT) II Tangerang, Provinsi Jawa Barat (sekarang, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten).

Fakta lainnya, ternyata dibalik kokohnya bangunan tiga orang yang sedang mengankat perisai api ini, sudah megalami perbaikan beberapa kali. Perbaikan tersebut, mulai dari bentuk dan letak, Tugu Mauk.

Untuk mengenang sosok Otto Iskandardinata, seorang pahlawan nasional yang memiliki nama lengkap Raden Otto Iskandardinata, lahir di Bojongsoang, Bandung pada 31 Maret 1897. Kemudian, wafat di Kecamatan Mauk, pada 20 Desember 1945.

Dimasa Khalid Mawardi, Kepala Seksi (Kasi) Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Mauk mengatakan, pihaknya mempercantik kondisi Tugu Mauk. Sebelum dipercantik, kondisi tugu terlihat tidak terawat dan kumuh.

“khalid Mawardi sudah melapisi Tugu Mauk, dengan keramik marmer. Lalu, memasang pagar yang mengelilingi tugu. Kemudian, tiga orang yang sedang mengangkat perisai api, diberikan cat berwarna hitam dibagian celana dan cat berwarna emas dibagian kain yang terikat dibagian kepala serta pinggang.

Menurut sejarah berdirinya, Tugu Otista tersebut dibangun untuk mengenang jasa Otto Iskandardinata. Pantai Mauk memang menjadi saksi bisu kepergian pahlawan nasional tersebut, setelah diculik anggota Laskar Hitam dan dijebloskan ke penjara Tanah Tinggi, Kota Tangerang pada 10 – 15 Desember 1945.

Dari Kota Tangerang, ia dipindahkan ke rumah tahanan yang sekarang menjadi Kantor Pegadaian Mauk, dan Pada 20 Desember, Otto dieksekusi di pesisir pantai Mauk, tepatnya di Blok Toa Sia, Kampung Pelelangan, Desa Ketapang, Kabupaten Tangerang.

“Tidak ada yang mengetahui pasti penyebab diculik dan dieksekusinya Otto Iskandardinata di Pantai Mauk, apakah dianggap mata-mata atau apa,” ujarnya.

Pastinya kita sering mendengar, Nama Otto Iskandardinata diabadikan menjadi nama jalan dibeberapa tempat, diantaranya di Kecamatan Mauk, Lalu di Bandung dan Jakarta.

Tidaksulit mengenali pahlawan yang diberikan julukan Si Jalak Harupat ini, karena wajah Otto dapat dilihat pada uang kertas pecahan Rp 20 ribu, yang dikeluarkan Bank Indonesia pada Tahun 2004 lalu.

Komentar