Tintarakyat-Lampung Selatan
Gelombang protes dan ketidak terimaan orang tua wali murid kelas 8 C Madrasah Tsanawiyah ( MTS Islamiyah Ketapang ) atas tindakan oknum Kepala MTS Islamiyah Ketapang yang di nilai brutal saat meng introgasi dan meng intimidasi 6 siswi nya dalam video viral dan telah terpublikasi awal di media Tintarakyat.com pada Rabu (18/9/2024) Memaksa pihak komite dan Pihak Yayasan dan dewan guru menggelar rapat terbatas dengan mengundang Komite dan orang tua wali murid.
Rapat tersebut di hadiri Ketua Lembaga Yayasan MTS Islamiyah Ketapang Rasyd, Ketua Komite Oktavianus, Pengawas MTS Achmad Mun’im dari Kemenag Kabupaten Lampung Selatan, Kepala MTS Islamiyah Ketapang Supriyanto, dewan guru, dan para orang tua wali murid kelas 8 C, serta para awak media.
Rapat terbatas tersebut di mediasi langsung oleh Pengawas MTS Islamiyah Ketapang dan Pihak Lembaga Yayasan MTS Islamiyah Ketapang.
Para orang tua wali murid mengungkapkan protes dan ketidak terimaannya dan meminta pertanggung jawaban Kepala MTS Islamiyah Ketapang dan pihak Yayasa MTS Islamiyah Ketapang.
Dalam rapat terbatas yang sedikit tegang itu, Kepala MTS Islamiyah Ketapang Supriyanto ahirnya dengan sadar diri menyampaikan permohonan maafnya kepada semua wali murid atas kehilafannya dan ia menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Kepala MTS Islamiyah Ketapang per tanggal 19 September 2024.
“Dengan sadar diri saya memohon maaf sebesar besarnya dan sedalam dalamnya dari hati saya yang paling dalam. Demikian pernyataan dari saya Supriyanto Terimakasih.!”. Ucap Supriyanto singkat dan lugas.
Usai rapat Ketua Komite MTS Islamiyah Ketapang Oktavianus saat di wawancari media mengatakan.
“Kami kedua belah pihak dari wali murid dan pihak sekolah dan Yayasan, ya Alhamdulillah telah menemui kata sepakat untuk klarifikasi dan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi terkait imbas video yang beredar. Dengan kesimpulan kepala sekolah mengundurkan diri dengan legowo atas pertanggung jawaban beliau”. Jelas Oktavianus
Dilokasi sekolah tersebut, mantan Kepala MTS Islamiyah Ketapang Supriyanto di wawancarai awak media mengatakan.
“Dengan pengunduran diri saya ini, saya tetap menjalankan tugas saya sebagai guru dan akan mendukung siapapun Kepala Sekolah yang baru, pengunduran diri saya ini tertanggal 19 September 2024.” ujar Supriyanto singkat dengan wajah menyesal.
Ditempat yang sama, Ketua Lembaga Yayasan MTS Islamiyah Ketapang Rasyd kepada media mengatakan.
“Apapun yang terjadi di ruang lingkup di MTS Islamiyah Ketapang, Alhamdulillah dengan rasa legowo dan sebagai bukti kepala Madrasah yang lama masih mencintai Madrasah ini. Beliau bersedia mengundurkan diri secara legowo dan secara hormat. Program Yayasan kami untuk kedepan, kami berharap kepada kepala Madrasah yang lama bimbingan dan arahannya bagi Kamad yang baru”. Harap Rasyd.
Ditanya harapan kedepan pasca terjadinya video viral tersebut, “Mudah mudahan dengan terjadinya mundurnya kepala Madrasah yang lama tidak terjadi lagi hal hal seperti dalam video itu tidak terulang lagi”.Pungkas Rasyd.
Sementara Pengawas MTS Islamiyah Ketapang dari Kemenag Lamsel Achmad Mun’im menyampaikan tanggapannya.
“Dengan adanya masalah ini, saya juga baru tau kemudian kami di undang hadir. Dan Alhamdulillah dengan adanya rapat dari berbagai elemen, dari komite, Yayasan, wali murid, dewan guru sepakat, ahirnya memutuskan bahwasanya kepala sekolah yang lama mengundurkan diri dengan legowo tanpa ada paksaan apapun”. Terangnya
Ia melanjutkan, “Jadi saya sebagai pembina, memang Madrasah itu adalah Madrasah yang ramah anak dalam pembinaan akidah akhlaq, mudah mudah kedepan tidak terjadi lagi seperti yang sudah terjadi. Dan doa nya, mudah mudahan dengan kejadian ini, Madrasah ini tidak terpuruk tapi semakin baik. Baik tenaga pendidiknya, terus masyarakat nya semakin baik, komite nya semakin baik, ahirnya menjadi tumpuan Madrasah ini untuk masyarakat sini”.Pungkas Mun’im.
Sementara, kedua orang tua SL Hasan dan Kasriah masih belum terima jika mantan Kepala MTS Islamiyah Ketapang Supriyanto masih mengajar di sekolah tersebut.
“Saya akan memindahkan anak saya kalau pak Supri masih ngajar di sini, hari ini aja dia belum mau sekolah karna masih trauma berat atas kejadian yang di alaminya”. Tegas Kasriah. (adi)
Komentar