Tintarakyat.com, Lampung Selatan
Dinas Kesehatan Lampung Selatan melalui Puskesmas Kalianda, Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan menggelar pertemuaan Kegiatan Rembuk Stunting di Aula Kantor Desa Buah Berak, Senin (21/08/2023).
Hasil Pantauan tim IWO-I Lamsel, hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Kalianda yang diwakilkan Sekcam Kalianda.
Kepala Puskesmas Kalianda Ns. Meti Asmira M. Kep. menyampaikan, kegiatan rembuk stunting tersebut merupakan penggerakan percepatan penurunan Stunting, khususnya di wilayah Kecamatan Kalianda.
“Dengan adanya kegiatan Rembuk stunting, diharapkan bisa sama-sama memecahkan masalah yang terkait dengan kondisi stunting tersebut,” ujarnya.
KUPT Kalianda juga menambahkan,”Rembug stunting ini adalah musyawarah antara kader kesehatan, masyarakat, tim kesehatan (puskesmas dan bidan desa), tokoh masyarakat, tokoh agama, dengan peran desa dan BPD untuk pencegahan dan penanganan kesehatan di desa khususnya stunting, kasus stunting nol untuk Desa Buah Berak tapi ada 2 orang dengan kasus bumil kek dan 3 orang dengan risiko stunting (berat badan yang tidak naik nik).”tambahnya.
Meti juga berharap melalui pertemuan rembuk stunting itu bisa menumbuhkan kesadaran bagi setiap petugas untuk terus berusaha dan berupaya mengurangi kasus stunting yang masih terjadi.
“Mari kita ajak masyarakat untuk lebih peduli dan memahami pentingnya peningkatan gizi anak,” pungkas KUPT Kalianda.
Sementara, melalui sambungan telpon, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Devi Arminanto,S.K.M.,M.M., menyampaikan, adanya Pertemuan Rembuk stunting ini diharapkan bisa memecahkan setiap masalah yang berhubungan dengan masalah stunting, khususnya di wilayah kerja Puskesmas.
“Saya menghimbau kepada seluruh Puskesmas untuk dapat meningkatkan kerjasama, koordinasi dan sinergitas antara lintas sektor bersama Puskesmas dalam melakukan percepatan penurunan stunting, sesuai dengan arahan Duta Swasembada gizi Hj. Winarni Nanang Ermanto,” pungkas Kadinkes Lampung Selatan.
Perlu diketahui, hasil dari usulan rembuk stunting adalah :
1. Pemberian PMT di posyandu setiap bulan
2. Pengaktifan toga di desa yg dpt dimanfaatkan utk PMT
3. Pelengkapan alat alat di posyandu al timbangan
4. ATK dan FC register di posyandu
5. Insentif kader posyandu tiap bulan
6. Bantuan aparat desa untuk pengetikan data bumil dan balita yang sudah didata oleh kader supaya ada data yang rapih. (tim IWO-I Lamsel)
Komentar