Penyuluh dan Petani Simpang Timbo Abu Modifikasi SL IPDMIP untuk Percepatan Tanam

 

Pasaman Barat

Pelaksanaan Sekolah Lapangan (SL) Program IPDMIP di WKP Simpang Timbo Abu Kajai pada Kelompok Tani Sepanjang Daerah Irigarsi (DI) Batang Sopan terus dikebut agar pertanian tidak berhenti di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman Barat Sukarli mengatakan Pertanian tidak berhenti dan proses pendampingan petani pun tetap berjalan.

“Salah satu siasat yang dilakukan adalah memodifikasi pertemuan Sekolah Lapangan (SL) yang dilaksanakan dalam rangka Proyek IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project)”. Terang Sukarli

Biasanya, petani peserta SL melakukan pertemuan pembelajaran bersama di lahan laboratorium lapangan (LL). Namun karena ada pemberlakukan PSBB proses itu diubah. Kini penyuluh pemandu SL yang mendatangi para petani ketika mereka melakukan aktivitas di lahan sawah.

Ia menuturkan IPDMIP bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, khususnya petani Pasamaan Barat yang sejahtera.IMG 20200612 WA0010 medium

Sekolah lapangan (SL) kelompok tani daerah irigasi Batang Sopan nagari Persiapan Simpang Timbo Abu Kajai kecamatan Talamau didampingi oleh Refqi Jufri, A.Md selaku Penyuluh WKP Simpang Timbo Abu Kajai dan Fauziah, SST selaku Staf Lapangan IPDMIP kelompok tani, kepala jorong, koordinator BPP Talamau, Penyuluh Pertanian STAK, Juru Pengawas irigasi, Dinas Pekerjaan Umum Pasbar, Bappeda Pasbar dan sejumlah tokoh Niniak mamak Timbo Abu.

Refqi Jufri menyampaikan “Kegiatan dimaksudkan untuk menelusuri bangunan bendungan induk, saluran primer, sekunder dan kelayakannya untuk kebutuhan pengairan irigasi persawahan di Nagari Persiapan Simpang Timbo Abu Kajai”, terangnya, Kamis (11/6).

“Adapun Luas sawah yg dialiri Batang Sopan berkisar 453 Ha, komoditi yang ditanam padi, jagung hibrida, ketela rambat, cabe keriting, terong, buncis, bawang daun, kacang tanah, kacang merah” katanya.

Sementara Roni Eka Putra, SP – Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Talamau menambahkan “Satu harapan dari kami selaku Petugas pertanian bahwasanya Irigasi yang sudah sekarang dibangun sejak lama dan menjadi sumber air untuk mengaliri persawahan, diharapkan bisa optimal untuk mendukung produksi Tanaman Padi khususnya di Simpang Timbo Abu, karena sejauh ini sudah terjadi penurunan fungsi dari Irigasi ini karena banyak terdapat saluran yang bocor”. tutupnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pasbar, Henny Ferniza menuturkan Program IPDMIP yang dilaksanakan melalui Dinas PUPR adalah berupa kegiatan fisik untuk tahun ini direncanakan tiga kegiatan yaitu Rehab jaringan irigasi daerah Irigasi (DI) Batang Nango dengan anggaran sekitar Rp. 1,7 M, Rehab jaringan irigasi (DI) Batang Ingu Rp. 2,3 M dan Rehab jaringan irigasi (DI) Bandarjo dananya sekitar Rp. 2,4 M” katanya

Ia menyampaikan Proses Penyusunan DED nya pun telah selesai, Insyaallah akan dilelang dalam waktu dekat.

“Diharapkan, dengan dilakukannya rehabilitasi jaringan irigasi tersebut, dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan akan irigasi persawahan” harap Henny.

Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.

Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia.

(Dodi Ifanda)

Komentar