Pemdes Sripendowo Respon Usulan Kader dan Ajak Semua Pihak Tuntaskan Stunting

Nagari / Desa41 Dilihat

Tintarakyat-Lampung Selatan

Pemerintah Desa Sripendowo Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan menggelar rembug Stunting Tahun 2025.

Acara di buka Sekcam Elhayati mewakili camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto yang sedang meninjau lokasi bencana puting beliung. Kegiatan berlangsung di aula kantor desa setempat. Senin (30/6/2025).

Selain aparatur desa Sripendowo, acara di hadiri BPD, KUPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan, Zimmer Fernando Marpaung,
korluh Dalduk KB Kecamatan Ketapang Abdur Roni,
Pendamping Desa Ahmad Efendi, Pendamping Lokal Desa Dona, para kader PKK, Kader Kesehatan, kader Lansia, kader posyandu, dan elemen masyarakat setempat.

Rembuk Stunting tersebut bertujuan membahas data dan informasi terkait stunting ( gagal tumbuh ) di wilayah desa antaralain:
*Mengidentifikasi akar masalah penyebab stunting.
Merumuskan solusi dan intervensi yang tepat untuk mengatasi stunting.
*Menyusun rencana aksi konvergensi pencegahan dan penanganan stunting.
*Menampung usulan para kader untuk pencegahan dan penanganan stunting tahun 2026.

Bidan Desa Sripendowo Rosilawati Amd. Keb, memaparkan hasil
pendataan kader Tahun 2025 antaralain :
*Jumlah ibu hamil 25
*Sasaran Balita 227 anak
*Balita dalam Pemantauan 115
*Balita Stunting 2
*Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis ) 3

Sekretaris Desa (Sekdes) Sripendowo Agus Setiawan
mewakili Kepala Desa Sripendowo Artaji, mengatakan bahwa pemdes Sripendowo selalu mensuport program pencegahan dan penanganan stunting sampai saat ini.

“Harapannya, bukan hanya kami yang bertanggung jawab mengentaskan masalah stunting ini, tapi semua pihak dan seluruh elemen masyarakat, mari bersama sama kita cegah mudah mudahan Desa Sripendowo di 2026 zero stunting”. Pungkas Agus Setiawan

Sementara, Sekcam Elhayati
menyampaikan bahwa acara rembuk stunting tersebut telah berjalan lima tahun, yang mana para kader telah memahami semua.

“Artinya kita hari ini lebih kepada evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi bagaimana kita melihat apa yang sudah dilaksanakan tahun tahun sebelumnya dan tahun ini. Silahkan para kader menyampaikan apa yang perlu di anggarkan di tahun 2026, nanti akan di bawa ke Musrenbangdes”. Ucapnya

Sementara, KUPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang Zimmer Fernando Marpaung menyampaikan untuk tahun 2025 ini fokusnya kepada ibu hamil.
Karena menurutnya, jika ibu hamil dalam keadaan sehat tidak akan menimbulkan stunting pada bayinya. Ia juga meminta para kader untuk mensosialisasikan beberapa resiko jika ibu hamil tidak sehat antara lain;
*terjadi pendarahan saat melahirkan
*ibu hamil usia 40 tahun keatas susah untuk melahirkan.

Kesimpulan rembuk stunting tersebut mencatat beberapa usulan yang akan dimasukan dalam anggaran dana desa tahun 2026 antara lain :

*Penambahan alat kesehatan seperti
*Timbangan
*Alat tensi darah
*Adanya PMT ( Penambahan Makanan Tambahan susu/telur) per tiga bulan.

(adi)

Komentar