Tintarakyat – Lampung Selatan
Program Stunting di Lampung Selatan terus bergulir guna mencetak Generasi Emas Bebas Stunting. Dalam mendukung program tersebut, Pemerintah Desa ( Pemdes ) Ketapang bersama Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang bersama stakeholder terkait menggelar Rembuk Stunting Tahun 2024. Acara berlangsung di Balai Desa Ketapang. Rabu (03/07/2024).
Selain Kepala Desa Ketapang dan jajarannya, acara tersebut dihadiri camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto, S.T.P, Kepala Unit Pelaksana Teknis ( KUPT ) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang Ns. Zimmer Fernando Marpaung, SKep, MKM, Ketua tim penggerak PKK Desa Ketapang Masruroh, Ibu ibu para kader kesehatan, kader posyandu serta bidan Desa, serta dari UPT Dalduk KB.
Pengertian Stunting adalah dimana kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Rembuk Stunting di awali Bidan Desa setempat memberikan laporan dan paparan Stunting yang ada di desa Ketapang.
Kepala Desa Hamsin menyampaikan kepada para kader untuk terus memantau dan memberikan asupan nutrisi kepada warga yang anaknya menderita Stunting, serta meminta para kader untuk terus memantau dan balita yang ter indikasi terkena stunting.
Dan melakukan pencegahan sejak dini dengan memberikan wawasan kepada catin ( calon pengantin ) serta ibu hamil dan balita dengan pemberian tambahan makanan.
“ Dengan bekerjasama para kader dan masyarakat untuk mempercepat mengentaskan Stunting ini dengan memberikan makanan tambahan khusus nya di desa Ketapang ini kepada ibu hamil, balita, balita yang terkena Stunting itu sendiri untuk di genjot asupan vitamin nya“. Ucapnya
Ia melanjutkan, “Kita tidak mau ada kasus stunting bertambah, dengan bekerjasama masyarakat dan stakeholder yang ada mudah mudahan kedepannya Desa Ketapang zero ( nol ) Stunting“. Pungkas Kades Hamsin
Sementara KUPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang Ns. Zimmer Fernando Marpaung, SKep, MKM, dalam point penting nya mengatakan bahwa hasil rembuk Stunting tersebut dapat dilakukan pencegahan dan penanganan Stunting.
“Jadi pada intinya yang sudah beresiko Stunting kita upayakan normal kembali, sementara bayi bayi yang sehat di upayakan tidak terkena Stunting, dan ibu ibu hamil supaya di perhatikan agar kehamilan nya sehat. Harapannya di Desa Ketapang khususnya dan umum nya kecamatan Ketapang zero stunting“. Harap Zimmer.
Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto menyampaikan bahwa dalam rembuk stunting itu desa dan para kader harus mempunyai data mulai dari yang terkena stunting sampai ibu hamil dan balita sehingga jelas penanganan, perencanaan sekaligus pencegahannya.
Rendi juga memberikan masukan pentingnya dirumah warga penderita stunting di jadikan percontohan rumah sehat kemudian bisa mandiri swasembada gzi.
“Jadi kalau orang yang beresiko sudah mandiri dan mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri gak jadi beban anggaran pemerintah terus. Yaitu dengan menerapkan K3 ( Kebun, Kolam dan Kandang ), ini yang harus dibahas “. Terangnya.
“Kita berharap kedepannya di desa Ketapang dan umumnya wilayah kecamatan Ketapang zero stunting tidak ada lagi kasus stunting”. Pungkas Camat Ketapang. (aks/adi)
Komentar