Owner RM Pindang Pegagan Berikan Sanggahan Terkait Berita Miring Usahanya.

Lampung762 Dilihat

Lampung Selatan tintarakyat.com

Pemilik Rumah Makan (RM) Pindang Pegagan memberikan hak jawab dan klasifikasi nya terkait dengan pemberitaan di sebuah media online tanggal 11/05/2023 dengan Judul Pemda Lamsel Menyayangkan Adanya Rumah Makan Asal Tembak. Hal itu sontak menuai ketidak nyaman bagi pihak RM.Pindang Pegagan yang terletak di Jln.Lintas Sumatera tepatnya di depan Sekolah Hampar Baiduri Jati-Kota Kalianda Lampung Selatan.

Robi selaku Owner yang di dampingi sang isteri memberikan klarifikasi hak jawabnya kepada media, Sabtu (13/05/2023)

Dikatakan Robi bahwa dengan adanya berita tersebut membuat dirinya dan Istri Sock, pasalnya baru kali ini terjadi masalah seperti itu, padahal sebelumnya ia telah melayani dari zaman dua bupati berikut staf stafnya makan di tempat mereka, belum pernah terjadi masalah apalagi sampai terbit di media.

Robi menuturkan runutan cerita awalnya ia di telpon seseorang yang
mengatakan bahwa ibu bupati ya itu Hj. Winarni Nanang Ermanto hendak makan, rombongan ada sekitar 25 orang. Kemudian datang Protokol yang menyampaikan hal itu juga dan meminta Robi menyiapkan segera.

Disampaikan Robi kepada protokol tersebut bahwa mohon bersabar karna Pindang Pegagan bukan siap saji, melainkan harus di olah dan dimasak dulu dan di sajikan saat panas, baru enak di makan.

Di katakan Robi, ada penambahan 25 orang lagi. “Setelah mereka makan dan menghitung yang makan cuma 29 orang, nah padahal saya masukan ikan Patin dan kutambahin ikan Baung berikut tulang hampir 40 ekor. Tapi mereka masih bersikeras mengatakan 29 orang yang makan”. Ucap Robi

Senada dengan itu, Istri Robi yang enggan menyebutkan nama nya turut berkata, “Kejadiannya waktu malam 11/05/2023 Rombongan dari Pemda Lamsel mau makan, ya kami layani, kami hitung yang ada di lokasi yang makan ada 45 orang, itu kita lihat meja dan kursinya yang terisi, semua kami keluarin mana yang ada. Setelah selesai makan kita hitung hitungan, aku hitung ada 45 porsi, ikan Patin nya ada 15 porsi di tambah ikan Baung, jadi sudahlah 15 aja. Sementara tulang itu ada sebaskom, tapi di bilang cuma 5 Porsi, tapi oke lah. Setelah nota ku bikin, mereka mengatakan enggak segini katanya, pepes 13 bukan itu yang di bayar. Lalu di layangkan lah nota itu muter muter-muter dulu siapa yang mau bayar aku bingung. Sementara pas ada Bupati rebutan mau bayar, pas Bupati keluar saling lempar lemparan ada setengah jam.” Terang Istri Robi.

“Lalu saya tanya, siapa yang mau bayar, kata mereka gampang itu nanti di transfer. Kemudian ada yang transfer namanya Ysp sejumlah Rp. 3.700.000 (Tiga Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) pada tanggal 11/05/2023 jam 17.38 wib. Dia berkata ibu kayaknya enggak segitu, oke kata saya mumpung di depan nota nanti aku diperbaharui mana yang enggak bener itu. Kami cek lagi pepesnya ada 6, yang tadinya 45 porsi juga masih di katakan enggak segitu. Mereka minta di potong 20 orang. Jadi dari 45 orang itu saya potong 18 cuma 29 orang yang di bayar. Katanya Ada yang komplen enggak persen ikan bakar, ya namanya hidangan ya kita hidangkan, tapi habis semua mereka makan. Itu Tetap masih komplen. Akhirnya saya iyakan, tapi saya bilang, beras yang saya tanak dengan keringat, satu butir pun saya enggak ikhlas dari dunia dan Akhirat” ucap istri Robi

Kembali Istri Robi berucap, “Saya bicara dengan mereka ada empat orang namun saya kurang mengenal mereka, mukanya baru semua. Kalau pak Bupati dan Ibuk Bupati mereka kan enggak tau masalah ini, mereka mah baik. Karana sudah ada berita begini ya saya buka apa adanya.”ungkapnya

Kepada media, Owner RM. Pindang Pegagan berharap kepada mereka pegawai dapat memahami, mereka minta di layani namun tolong hargai juga para pedagang”.Harapnya

“Kalau Bapak Bupati dan ibu, Allhamdulilah mereka sering mengajak tamu dari luar daerah sampai tamu dari Pusat untuk makan di sini dan mempromosikan di sini, bahkan pak Jokowi Sampai makan di sini karna beliau. Saya acungkan jempol buat Pak Nanang dan ibunya. Sebelum jadi bupati orang nya bagus ramah dan sesudah jadi bupati tidak berubah”. Ungkap Suami istri Pemilik RM Pindang Pegagan tersebut

Diberitakan oleh salah satu media Online pada Kamis (11/05/2023) bahwa Makanan yang di Sajikan tidak sesuai dengan nota pembayaran usai makan yang di duga di lakukan Rumah Makan Pindang Pegagan.

Dalam pemberitaan itu, salah satu pejabat yang enggan di sebutkan namanya mengatakan, “Sungguh sangat di sayangkan, soalnya menentukan bayar makan itu dengan nembak nembak tidak menghitung sesuai dengan melebih lebihkan nota makanannya tidak ada di bilang ada”.ujarnya

Lebih lanjut, Di tuliskan dalam berita tersebut bahwa Lampung Selatan sedang gencar mempromosikan daerah agar banyak pengunjung yang berkunjung ke Daerah Lampung Selatan.

Pemerintah Daerah berharap jangan sampai ada Rumah Makan (Pelaku Kuliner) yang merugikan Pelanggan, “karna akan merusak citra dan menurunnya Pengunjung untuk berwisata di Lampung Selatan”. Ucap pejabat yang enggan di sebut dalam berita tersebut.(red)

Komentar