Kader HMI: Mahasiswa Dalam Menyikapi Persoalan Bangsa Hari Ini! Mampukah

Artikel, Opini, Sumut437 Dilihat

Tapsel, Tintarakyat.Com – Menurut Undang-undang nomor 12 Tahun 2012 pasal 1 ayat 15, mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Secara umum, mahasiswa adalah sebutan untuk seseorang yang sedang mengenyam pendidikan di sebuah sekolah tinggi, akademi maupun universitas. Meskipun demikian, tidak semua orang bisa disebut sebagai mahasiswa karena berbagai hambatan tertentu.

Mahasiswa bukanlah kumpulan orang-orang yang hanya sedekar duduk di bangku perkuliahan, ruangan ber-AC, membahas teori-teori dibidang jurusan tertentu apalagi mereka yang bangga dengan almamater Universitas-universitas ternama dengan kapasitas keilmuan yang terbatas, mereka yang duduk di Café atau tongkrongan elit bersama dengan tokoh-tokoh besar dan Pejabat publik yang kemudian dengan bangganya mengupload foto seoalah-olah berlagak paling aktivis dengan perilaku oportunistik.

Namun mahasiswa yang diharapkan oleh bangsa ini bukanlah seperti itu, mahasiswa sejatinya memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Mahasiswa memiliki peran dan fungsi sebagai agent of change (Agen perubahan), Sosial Control (Pengontrol Sosial), Iron Stock (Generasi Penerus), Guardian of value(Penjaga Nilai), Moral force (Suri Tauladan) yang dimana semua ini akan berpengaruh dalam upaya menopang pembangunan nasional.

Pertanyaannya, apakah semua mahasiswa mengetahui akan peran dan fungsi nya tersebut? Bagaimakah posisi mahasiswa dalam menyikapi persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan hari ini? Akhir-akhir ini banyak pandangan negative terhadap mahasiswa yang tidak peka terhadap persoalan bangsa, kurang dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, sibuk dan fokus mengejar angka yang akan dituliskan dalam selembar kertas. ini merupakan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada kalangan mahasiswa saat ini, mahasiswa mulai apatis dan seolah-olah tidak tahu menahu terhadap persoalan bangsa hari ini, apakah karena kurang memahami peran dan fungsinya sebagai mahasiswa atau takut ikut terlibat dan terlihat dalam menyikapi persoalan tersebut?

Mahasiswa sejatinya bukanlah seperti itu! mahasiswa harus faham dan mengetahui peran dan fungsinya sebagai pelopor penggerak juga penggagas perubahan-perubahan di kalangan masyarakat, mahasiswa harus bisa meng-upgrade diri sebagai bagian dari insan akademis, mahasiswa harus bisa menjadi pengontrol kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, mahasiswa harus mempersiapkan dirinya sebagai regenerasi calon pemimpin dimasa depan, mahasiswa harus bisa menjadi suri tauladan atau sebagai contoh pemberi perubahan terhadap dirinya sendiri terlebih-lebih bagi masyaratkat.

Mahasiswa harus bisa memberikan energi-energi positif kepada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara dengan menjaga tatanan nilai sebagai bentuk perwujudan tridharma perguruan tinggi dan amanat UUD 1945.

Apabila mahasiswa mengetahui peran dan fungsi nya tersebut, masyarakat akan merasakan dampak kehadiran mahasiswa, dan stigma negatif terhadap mahasiswa yang kita singgung diawal tadi bisa lebih diminimalisir. Disamping itu masyarakat yang tadinya bingung dalam jalan sunyi kebijakan pemerintah tau bahwasanya mahasiswa akan senantiasa berjalan bersama mereka dalam mewujudkan masyarakat yang bekeadilan dan berperadaban.

Namun disamping itu mahasiswa dalam setiap pergerakan dan pergolakan yang mereka timbulkan harus bisa menjaga nama baik dan mengedepankan etika dan moralnya sebagai insan akademis. Karena mengedepankan etika dan moral merupakan kunci utama dalam mengemban tugas sebagai bagian dari kelompok yang diberi gelar mahasiswa.

Namun, kembali kepada mahasiswa tersebut, apakah dia siap dan sigap untuk menjadi role model dalam masyarakat sebagai penggerak perubahan sesuai dengan cita luhur dan tujuan didirikannya bangsa indonesia atau lebih mementingkan sikap apatis yang ada pada dirinya. Disisi lain memikirkan diri sendiri tidaklah menjadi masalah, akan tetapi harus relevan terhadap peran dan fungsi nya sebagai mahasiswa.

Jadi, betapa pentingnya kontribusi dan kehadiran mahasiswa dikalangan masyarakat hari ini, mahasiswa yang dikatakan sebagai bagian dari kaum intelektul dan akademisi tentunya harus mampu memberikan ide dan gagasan positif serta mentransformasikan dan memformulasikan ide dan gagasan tersebut dalam kehidupan bersmasyarakat sebagai bentuk wujud kecintaan terhadap bangsa indonesia.

“Hanya Ada Dua Pilihan, Menjadi Apatis atau Mengikuti Arus. Tetapi Aku Memilih Untuk Jadi Manusia Merdeka: SOE HOK GIE”

(Latif Rusdi Pane). (Fadly Agus Latif Hrp). (Iyl). 

Komentar