Canangkan Padang Pariaman 100 Festival, Bupati JKA: Upaya Kolektif Bangkitkan Potensi Seni dan Budaya Nagari 

Parik Malintang, Tinta Rakyat — Komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam mengangkat potensi budaya, kesenian dan kuliner lokal terus ditunjukkan melalui pencanangan program “100 Festival”. Sosialisasi program yang dibuka langsung oleh Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) tersebut, digelar di Hall IKK (Ibu Kota Kabupaten) Nagari Parik Malintang, pada Rabu (11/6/2025).

Juga tampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Rahmat Hidayat, Sekda Rudy Repenaldi Rilis dan Ketua TP. PKK Kabupaten Padang Pariaman Ny. Nita Christanti Azis selaku inisiator program ini. Sebagai peserta, seluruh Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Wali Nagari se Kabupaten Padang Pariaman.

Dalam sambutannya, Bupati John Kenedy Azis menekankan pentingnya menggali dan mengembangkan kembali potensi budaya dan kearifan lokal yang dimiliki setiap Nagari yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

“Setiap Daerah memiliki kekayaan budaya, kesenian, adat istiadat, serta kuliner yang bernilai tinggi. Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat menjadi sumber nilai tambah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati.

Ia menambahkan, bahwa selama ini pariwisata Sumatera Barat masih berfokus pada keindahan alam. Sementara potensi budaya, seni dan kuliner belum digarap secara maksimal.

Lebih lanjut JKA membeberkan, menurut data dari General Manager Angkasa Pura II, setiap hari ada 6.500 hingga 7.000 penumpang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau dan 35 persen diantaranya datang untuk berwisata. Bahkan, 10 persennya merupakan wisatawan mancanegara.

“Ini peluang besar bagi kita untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya, kesenian dan kuliner” ungkapnya.

Bupati JKA juga menekankan, pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan keberhasilan program ini.

“Saya berkomitmen membangun Daerah ini, dan diharapkan kepada Wali Nagari serta seluruh masyarakat juga menunjukkan komitmen yang sama. Festival ini bukan sekadar acara seremonial, tapi upaya kolektif untuk membangkitkan kembali kekayaan budaya kita,” tegasnya.

Berbagai kegiatan budaya yang sudah menjadi tradisi masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman, seperti main layang-layang, bajulo-julo, batagak gala, batagak kudo-kudo, batagak rumah gadang, gasiang, malamang, juadah dan tulak bala, silek, ulu ambek dan lain sebagainya, direncanakan menjadi bagian dari rangkaian festival di masing-masing Nagari.

“Kalau tidak kita angkat melalui festival, tradisi-tradisi ini akan tenggelam dan hilang dari ingatan. Kita ingin budaya kita dikenal dunia dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Padang Pariaman, Hendri Satria, selaku panitia pelaksana melaporkan, bahwa kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala OPD, Camat dan Wali Nagari. Sementara tujuan dari kegiatan ini, adalah untuk membangkitkan semangat dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai budaya Nagari.

“Tujuan digelar festival, disamping melestarikan budaya Nagari juga mengembangkan ekonomi kreatif berbasis lokal. Sehingga akan menumbuhkan citra dan daya tarik Nagari, serta menggali potensi kesenian dan budaya yang ada di Nagari,” ungkapnya.

Sementara itu, Ny. Nita Christanti Azis selaku tim kurator program “100 Festival”, mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian terhadap budaya lokal yang kaya, namun belum diangkat secara maksimal.

“Budaya Padang Pariaman sangat potensial. Kalau kita hanya diam, siapa lagi yang akan memelihara dan menjaganya, serta mempublikasikannya? Program ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM dan para pengrajin lokal, yang memerlukan pembinaan dan perlindungan untuk mempertahankan eksistensinya,” ujarnya.

Sebagai narasumber, Muhammad Fadhli yang biasa disapa Ajo Wayoik mengatakan, pencanangan program “100 Festival” diharapkan menjadi pemantik semangat pelestarian budaya, sekaligus penggerak ekonomi kreatif yang merata di seluruh Nagari di Kabupaten Padang Pariaman. (Rel/Dafit)

Komentar