Aksi Nyata Mitigasi dan Adaptasi Iklim Nusantara Berbasis Komunitas Digelar di Kupang

VCA Indonesia, hadirkan para penggerak perubahan iklim dari berbagai penjuru negeri.

Padang, Tinta Rakyat – Perubahan iklim merupakan krisis global yang dampaknya dirasakan secara nyata dan semakin akut, terutama oleh masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah rentan di Indonesia. Dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta yang menghadapi tantangan banjir dan polusi, hingga wilayah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), NTB, dan Papua yang berjuang menghadapi krisis ekologi, krisis air, cuaca ekstrem, dan ancaman ketahanan pangan. Masyarakat adat dan lokal berada di garis depan perjuangan menghadapi krisis ini. Namun, dibalik tantangan tersebut, tumbuh beragam inisiatif lokal yang sarat inovasi, memanfaatkan pengetahuan adat berbasis kearifan lokal, pengalaman langsung, dan semangat gotong royong.

Salah satu upaya untuk memperkuat dan mengangkat suara masyarakat akar rumput ini, datang dari Voices for Just Climate Action (VCA). Aliansi organisasi masyarakat sipil, yang terbentuk sejak tahun 2021 dan beranggotakan 38 organisasi di Indonesia. Aliansi ini dikelola oleh empat organisasi utama, yaitu Yayasan Humanis, Slum DwelIers International dan Speak Indonesia, SSN dan konsorsium C4Ledger, serta WWF Indonesia.

C4Ledger, sebagai aliansi pengelola pengetahuan yang dikoordinasikan oleh KONSEPSI NTB dengan dukungan SSN, telah memainkan peran penting dalam mendokumentasikan dan menyebarluaskan praktik-praktik, baik adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dari berbagai daerah. Bersama-sama, keduanya memfasilitasi studi terkait dampak El Niño. Seperti kekeringan dan angin kencang, mendukung penyusunan Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API), serta membangun ruang dialog antara komunitas dan Pemerintah Daerah.

IMG 20250619 WA0022

Merespons pentingnya pengakuan dan penguatan terhadap gerakan akar rumput tersebut, Voices for Just Climate Action (VCA) Indonesia, sebagai inisiatif kolaboratif untuk keadilan iklim, memayungi penyelenggaraan “Temu Inspiratif Local Champion” dengan mengusung tema Aksi Nyata Mitigasi dan Adaptasi Iklim Nusantara, yang akan digelar pada 19–20 Juni 2025 di Hotel Sasando, Kota Kupang, NTT. Kegiatan ini dipimpin oleh C4Ledger dan Bengkel APPeK NTT, yang didukung SSN melalui program VCA. Sebagai upaya menghadirkan ruang temu inspiratif, dialog lintas wilayah, dan pembelajaran kolektif antara para local champions dari berbagai penjuru Indonesia.

Selama dua hari penuh, forum ini akan menghadirkan 60 local champions; penggerak komunitas yang terdiri dari petani, nelayan, tokoh adat, perempuan, pemuda, fasilitator lapangan, hingga jurnalis warga, yang datang dari delapan wilayah berbeda seperti NTT, Jakarta, Jogjakarta, NTB, Surabaya, Lampung, Palembang, dan Papua. Mereka akan terlibat dalam sesi berbagi pengalaman, diskusi tematik, serta kunjungan lapangan.

Hari pertama akan dibuka dengan forum inspirasi bertajuk “Cerita dari Ujung Negeri”, di mana enam penggerak lokal akan membagikan kisah perjuangan mereka menghadapi krisis iklim, mulai dari wilayah urban padat di Jakarta, pengelolaan hutan adat di Papua, krisis air di Lembata, hingga strategi pemanfaatan dana desa untuk mitigasi berbasis inklusi di NTT. Visual seperti foto, artefak komunitas, dan video singkat akan memperkuat narasi yang dibagikan, membangun koneksi emosional antar peserta dan audiens.

Masih di hari yang sama, sesi Dialog Tematik Dinamis akan membagi peserta ke dalam kelompok kecil yang membahas topik-topik spesifik, dengan metode diskusi rotasi agar semua peserta dapat bertukar perspektif secara menyeluruh. Keesokan harinya, para peserta akan diajak menjelajah praktik langsung melalui kunjungan ke 4 (empat) komunitas inspiratif di Kupang. Sesi Jelajah Inspirasi ini dirancang sebagai pengalaman imersif, di mana peserta tidak hanya menyerap informasi, tapi juga terlibat langsung melalui walking dialogue, pembuatan video diary, dan kolase narasi visual yang mencerminkan pemahaman mereka terhadap aksi nyata yang mereka saksikan.

Puncak kegiatan akan ditandai dengan Panggung Jejaring “Iklim Kita, Aksi Kita”, sebuah sesi reflektif kolektif menggunakan metode story circle. Di sini, para peserta yang hadir akan menyatukan pengalaman mereka dalam bentuk kolaborasi artistik: puisi iklim, teater pendek, dan penandatanganan komitmen bersama sebagai jaringan penggerak perubahan iklim berbasis komunitas. Sesi ini sekaligus menjadi penegasan, bahwa perubahan iklim bukan hanya soal kebijakan dan angka, tapi tentang kehidupan sehari-hari dan hubungan antar manusia yang perlu dijaga dan diperkuat.

Lebih dari sekadar forum diskusi, Temu Inspiratif ini bertujuan menghasilkan dampak nyata dan berkelanjutan. Diharapkan akan teridentifikasi setidaknya sepuluh praktik baik dalam mitigasi dan adaptasi iklim yang dapat direplikasi di wilayah lain. Jejaring penggerak lokal yang terbentuk akan menjadi fondasi penting bagi gerakan iklim yang lebih inklusif, responsif, dan adil.

Dengan semangat kolektif dan pendekatan kreatif seperti Visual Documentation Booth, Wall of Inspiration, dan Kolase Peta Aksi Iklim, forum ini mengajak setiap individu untuk menyumbangkan gagasan, membangun solidaritas, dan menjadi bagian dari perubahan. Seluruh jaringa VCA Indonesia bersama tuan rumah kegiatan ini yaitu C4Ledger dan Bengkel APPeK NTT percaya, bahwa jawaban atas krisis iklim global dapat ditemukan dalam keberanian dan ketangguhan komunitas lokal. Dari Kupang, suara-suara perubahan itu akan menggema lebih luas, menuju masa depan iklim yang lebih adil dan berkelanjutan untuk semua.

Demikian disampaikan Ramadhaniati Divisi Fundraising LP2M (Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat) Sumbar, selaku kontak LP2M untuk C4Ledger penyelenggara Temu Inspiratif Local Champion di Kupang. (Rel/AS)

Komentar