Tinjau Pasar Tradisional Bakauheni, Mendag Zulhas Himbau Adanya Relokasi dan Penataan Pasar Yang Baik.

Headline1016 Dilihat

Lampung Selatan tintarakyat.com

Mentri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan rombongan tinjau pasar Tradisional yang berada di jalan Lintas Timur persis di bahwa Kompleks Menara Siger Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) di Desa Bakauheni Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan. Rabu (19/07/2023)

Zulhas (sapaan akrabnya Zulkifli Hasan) langsung meninjau dan berinteraksi dengan beberapa pedagang setempat.

Menjawab pertanyaan sejumlah wartawan terkait adanya Kompleks Menara Siger dalam Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) dan keberadaan Pasar Tumpah (Pasar Tradisional) yang rencana nya bakal menjadi area Parkir BHC. Zulhas mengatakan.

”Kita mendorong adanya penataan pasar yang baik, untuk kewenangan merelokasi pasar atau pedagangnya adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, apakah akan di pindah ke Pasar Milik Pemda yang memang sudah ada seperti Pasar Siring Itik saat ini”. Ujar Zulhas.

Ia melanjutkan, “Pasar tradisional ini harus di dilakukan relokasi ketempat yang lebih layak karna kalau di sini akan terlihat kurang enak di pandang karna di belakangnya adalah tempat wisata Bakauheni Haorbour City (BHC) kami dari pemerintah pusat hanya menghimbau nanti di kembalikan ke bupati atau pemerintah daerah,” jelas Zulkifli Hasan

Di lokasi yang sama, Kades Sukirno mengatakan, ”Dengan adanya kunjungan Pak Menteri Perdagangan di Pasar Bakauheni ini, harapan nya bisa menjadi kemajuan Bakauheni, terutama Pasarnya. Pasar Bakauheni ini ada dua, yaitu pasar yang tumbuh secar alami (Tradisional) dan pasar Pemda (Pasar Siring Itik)”. Ucap Sukirno.

Kades Bakauheni tersebut mengungkapkan bahwa berdirinya Pasar Pemda Pasar Siring sudah 20 tahun namun sampai saat ini belum berjalan efektif, karna beberapa faktor.

”Kami selama ini kesulitan, pasar Pemda tersebut sudah berusia 20 tahun, tapi sampai sekarang belum efektif. Kami harap kepada Pemerintah Daerah bagai mana di Pasar Pemda Siring Itik bisa hidup. Karna berbagai upaya sudah kami lakukan supaya pasa itu bisa hidup. Bagaimana pasar tradisional ini bisa pindah di relokasi ke Pasar Pemda/Pasar Pemerintah karna Ini Pasar swasta”.Ungkap Sukirno.

Ia melanjutkan, ” Informasi yang saya dapat pasar tradisional swasta ini akan di pindahkan ke atas (tanah pihak swasta). Kami sudah minta dengan Pak Ricko, tapi beliau belum acc. Tapi mudah mudahan kedepan nya untuk Bakauheni ada perubahan”. Harap Sukirno.

Dikatakan Sukirno bahwa luas Pasar Tradisional suasta ± 1 Hektare dengan total kios 200 lebih. Sementara pasar Pemda Siring itik hampir 2 Hektare dengan 154 Kios hanya di huni 20 Pedagang.

”Dulu pasar Pemda Siring Itik dihuni 85 Persen pedagang, karna tidak laku tak ada yang membeli, ahirnya pindah lagi kesini (Pasar Tradisional milik swasta). Banyak upaya sudah di lakukan, kami sudah melakukan instruksi bahkan di dukung pak Bupati. Pasar Siring Itik bahkan sudah di lakukan Renovasi mandiri, namun hanya bertahan satu bulan, dan kembali pindah ke Pasar Tradisional ini, alasan tidak laku. Namun yang jelas daerah ini bakal menjadi lahan parkir dari Bakauheni Barbour City (BHC)”. Pungkas Kades Bakauheni.

Sementara ibu Maryati mewakili dari ASDP dan menjelas bahwa lokasi pasar tradisional tersebut milik Pak Sjachroedin Z.P., yang memang mau di relokasi ke lokasi atas pasar saat ini. Dan ada kurang lebih 30 milik warga Bakauheni yang telah bersertifikat.

Maryati selaku orang lama yang mengetahui cikal bakal berdirinya ASDP di Bakauheni menjelaskan dalam kaitan dengan BHC untuk urusan penataan are parkir BHC.

”Dengan kehadiran bapak Mentri Zulkifli Hasan tadi untuk melihat lokasi Parkir BHC dengan keadaan seperti ini, karna para DPR saat hadir dan melihat wisata BHC, tapi area parkir masih seperti ini.
Keduanya, bahayanya kalau mobil dari atas blong rem seperti yang sering terjadi akan berbahaya bagi keselamatan. Ini rencananya akan di relokasi”. Pungkasnya Maryati. (adi)

Komentar