Tanggap Darurat, PUPR BBWS Mesuji Sekampung Turunkan Alat Berat Atasi Banjir di Pematang Pasir 

Lampung509 Dilihat

Tintarakyat – Lampung Selatan

Merespon terjadinya bencana alam banjir imbas hujan deras yang membanjiri area ratusan hektar persawahan dan pemukiman penduduk di wilayah Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatandan sekitarnya pada Rabu (28/02/2024). Dinas  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung ( BBWS Mesuji Sekampung ) Provinsi Lampung bergerak dengan menurunkan alat berat berupa Excavator.

Dibawah pengawasan tim Satgas tanggap Bencana PUPR BBWS yang di komandoi kepala Desa Pematang Pasir dan jajaran, titik yang mulai di kerjakan ya itu kaliasin yang terletak di RT 06 RW 01 (Wilayah terparah) dengan melakukan pelebaran pendalaman dan penanggulan tanah di bibir kaliasin (Paret 01).

Hal itu di ungkapkan pengawas alat berat Behwansyah dari tim Satgas tanggap darurat bencana  mewakili BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai ) Lampung kepada wartawan di titik lokasi pekerjaan. Rabu (06/02/2024).

“Kami dari tim tanggap darurat bencana   Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Provinsi Lampung mendapat informasi langsung dari tim tanggap darurat di wilayah sini dan pemberitaan media online, sehingga BBWS Provinsi Lampung menerjunkan alat berat pada hari Sabtu 02/02/2024“. Ujar Behwansyah.

Ia melanjutkan, “titik pertama di area kaliasin, ini adalah titik kedua dengan melakukan pelebaran saluran air dan sekaligus penanggulan, karna tanggap darurat, kita ambil pekerjaan yang urgent urgent yang penting masyarakat merasa nyaman. Kita juga mengucapkan terimakasih juga kepada pihak media sehingga pemberitaannya cepat nyampe ke pusat“. Pungkas Behwansyah.

Adanya respon cepat dari satgas tanggap darurat PUPR BBWS Mesuji Sekampung yang menerjunkan alat berat itu mendapat apresiasi dan ucapan terimakasih dari Kepala Desa Pematang Pasir Darto Wasono dan warga masyarakat setempat.

“ Ya alhamdulillah dari pihak terkait cepat memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat, utamanya normalisasi sungai dan pembuatan sodetan guna menanggulangi volume air yang datang tidak tertampung seperti kemaren ini”. Ucap Darto Wasono. (adi)

Komentar