Satu Profesi Dianiaya, IDI Lamsel Dorong Kepolisian Hukum Berat Pelaku Penganiaya dokter di Lambar

Hukum & Kriminal367 Dilihat

Lampung Selatan tintarakyat.com

Tindakan penganiayaan yang dialami  seorang dr. Carel Triwiyono Hamonangan yang sedang bertugas di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) beberapa waktu lalu dan viral di Media Sosial (Medsos) memantik gelora amarah para dokter sejawat lainnya.

Sontak saja, tindakan tidak manusiawi itu juga  memicu rasa geram dan amarah bagi  mereka yang berprofesi dokter lainnya.

Sebagai bentuk rasa solidaritas sesama dokter yang tergabung dalam wadah Organisasi Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Kabupaten Lampung Selatan, angkat bicara dengan keras, seraya mendorong pihak berwajib segera menindak sesuai hukuman yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketua IDI Kabupaten Lampung Selatan dr. Wahyu Wibisana kepada Tim Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Lampung Selatan
Dari Gerbang Sumatera, disela sela kesibukan beliau dalam menjalankan tugas pelayanan masyarakat di Posko lebaran IDI Cab.Lamsel di Seaport Bakauheni Kamis (27/04/2023) mengungkapkan pernyataan IDI Lamsel dengan keras.

IMG 20230427 WA0035 compress45

“Jelas Kami mengutuk pelaku penganiayaan teman sejawat kami Dokter yang sedang menjalankan tugas Mulia.” Ujarnya

Lebih lanjut Ia menjelaskan,  “Dalam dunia peperangan (perjanjian Helsinky) dokter/tenaga medis tidak boleh dijadikan target peperangan.. SAKING MULIAnya karena membawa panji kemanusiaan”. Jelasnya dengan gamblang.

Sementara, tindakan pelaku penganiayaan dokter yang beredar di medsos tersebut di nilai tidak manusiawi dan biadab.

“Para pelaku ini menyeret sambil mencengkram leher Dokter seperti penjahat kriminal saja.. sungguh biadab !!!”. Kecam Ketua IDI Lamsel dengan berang.

“Kami IDI.Cabang Lampung Selatan berharap pihak kepolisian bertindak profesional dan presisi dalam menindak para pelaku.
Hukum seberat-beratnya biar ada efek jera dan pembelajaran bagi masyarakat Luas”.Pungkas dr.Wahyu Wibisana.(timiwoilamsel/adi)

Komentar