Tintarakyat-Lampung Selatan
Pemerintah Desa Bangunrejo Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan menggelar rembuk Stunting Tahun 2025.
Acara tersebut di buka Sekcam Elhayati mewakili camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto yang berlangsung di aula kantor desa setempat. Rabu (25/6/2025).
Selain aparatur desa Bangunrejo, acara di hadiri ketua BPD Iwayan Adinata, KUPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang Zimmer Fernando Marpaung,
korluh Dalduk KB Kecamatan Ketapang diwakili Srilestari,
Pendamping Lokal Desa Erwinsyah para kader PKK, Kader Kesehatan, kader Lansia, kader posyandu.
Rembuk Stunting tersebut telah bertujuan membahas data dan informasi terkait stunting ( gagal tumbuh ) di wilayah desa antaralain:
*Mengidentifikasi akar masalah penyebab stunting.
Merumuskan solusi dan intervensi yang tepat untuk mengatasi stunting.
*Menyusun rencana aksi konvergensi pencegahan dan penanganan stunting.
*Meningkatkan komitmen dan partisipasi semua pihak terkait, termasuk pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
*Menampung usulan para kader untuk pencegahan dan penanganan stunting tahun 2026.
Bidan Desa Bangunrejo Susi Paryanti memaparkan hasil
pendataan kader Tahun 2025 antaralain :
*Jumlah ibu hamil 22
*Sasaran Balita 235
*Balita dalam Pemantauan 1
*Balita Stunting 1
*Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis ) 1
*Beresiko faktor usia 1
*Beresiko jarak kehamilan terlalu dekat 1
*Stunting 1
Sekretaris Desa Heriyanto mewakili Kepala Desa Bangunrejo Rohgianto
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak dalam pencegahan dan penanganan stunting.
dan menekankan aparatur desa, para kader untuk menggiatkan posyandu, baik posyandu lansia, posyandu remaja dan balita.
Sekcam Elhayati
menyampaikan bahwa acara rembuk stunting tersebut telah berjalan lima tahun, yang mana para kader telah memahami semua.
“Artinya kita hari ini lebih kepada evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi bagaimana kita melihat apa yang sudah dilaksanakan tahun tahun sebelumnya dan tahun ini. Silahkan para kader menyampaikan apa yang perlu di anggarkan di tahun 2026, nanti akan di bawa ke Musrenbangdes”. Ucapnya
KUPT Puskesmas RawatInap Inap Kecamatan Ketapang Zimmer Fernando Marpaung menyampaikan untuk tahun 2025 ini fokusnya kepada ibu hamil.
Karena menurutnya, jika ibu hamil dalam keadaan sehat tidak akan menimbulkan stunting pada bayinya. Ia juga meminta para kader untuk mensosialisasikan beberapa resiko jika ibu hamil tidak sehat antara lain;
*terjadi pendarahan saat melahirkan
*ibu hamil usia 40 tahun keatas susah melahirkan
Kesimpulan rembuk stunting tersebut antara lain ;
• Penambahan makanan tambahan khusus dan susu untuk anak stunting
• pembelian timbangan digital
• pengukur lingkar badan digital
(adi)
Komentar