Rembug Stunting 2025, Pemdes Wai Sidomukti Tanggapi Usulan Tambahan Makanan Bergizi

Nagari / Desa85 Dilihat

Tintarakyat-Lampung Selatan

Pemerintah Desa Wai Sidomukti Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan menggelar rembuk Stunting Tahun 2025.

Acara tersebut di buka Sekretaris Camat ( Sekcam ) Elhayati yang di dampingi, Kasi Kesos Kadek Sri Mahendra mewakili camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto yang berlangsung di aula kantor desa setempat. Senin (23/6/2025).

Kegiatan itu dihadiri Kepala Desa Wai Sidomukti Paryono dan segenap aparatur desa, BPD, Bidan Dewi Setianova mewakili KUPT Puskesmas RawatInap Kecamatan Ketapang Zimmer Fernando Marpaung, Sodikin mewakili korluh Dalduk KB Kecamatan Ketapang, kepala KUA, Pendamping Desa Ahmad Efendi, Babinsa Fidiansyah, para kader PKK, Kader Kesehatan, kader Lansia, kader posyandu.

Rembuk Stunting tersebut bertujuan membahas data dan informasi terkait stunting di wilayah desa antaralain:
*Mengidentifikasi akar masalah penyebab stunting.
Merumuskan solusi dan intervensi yang tepat untuk mengatasi stunting.
*Menyusun rencana aksi konvergensi pencegahan dan penanganan stunting.
*Meningkatkan komitmen dan partisipasi semua pihak terkait, termasuk pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.

Bidan Desa Wai Sidomukti Kadek Winda Astuti memaparkan hasil
pendataan kader Tahun 2025 yang mengatakan masih ada yang terindentifikasi stunting satu orang.

Kepala Desa Wai Sidomukti Paryono dalam inti sambutannya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak, mulai dari para kader, bidan desa, tim kesehatan pemerintah kecamatan dan stakeholder yang telah berkolaborasi dalam penanganan stunting yang mana di desa Wai Sidomukti ada satu terindentifikasi stunting dan terus dilakukan pemantau dan diberikan makanan tambahan dan susu kepada yang bersangkutan.

“Kami dari Pemerintah Desa Wai Sidomukti tetap berusaha bagaimana caranya desa Wai Sidomukti bebas stunting”. Ujar Paryono optimis.

Sementara Sekcam Elhayati menyampaikan bahwa acara rembuk stunting tersebut telah berjalan lima tahun, yang mana para kader telah memahami semua.

“Artinya kita hari ini lebih kepada evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi bagaimana kita melihat apa yang sudah dilaksanakan tahun tahun sebelumnya dan tahun ini. Silahkan para kader menyampaikan apa yang perlu di anggarkan di tahun 2026, nanti akan di bawa ke Musrenbangdes”. Ucapnya

Pada kesempatan itu, Ia juga mensosialisasikan tagline bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama yaitu “Lampung Selatan Maju, Bissmillah Bisa” dengan penjabarannya untuk mulai di laksanakan dalam setiap kegiatan bagi aparatur desa.

Ia juga menyampaikan istilah dari Bupati Radityo Egi Pratama yaitu ” ABRI ” ( ASRI, BERSIH, RAPI,INDAH ) dan BKW (Bersih, Kering Wangi )
Hal itu berkaitan dengan kebersihan lingkungan sekitar maupun kantor tempat bekerja.

Dewi Setianova mewakili KUPT Puskesmas RawatInap Kecamatan Ketapang Zimmer Fernando Marpaung
Dalam poin sambutannya Ia menerangkan dan mengharapkan kondisi anak beresiko Stunting diharapkan lulus bukan karena umur, melainkan dengan penanganan stunting itu sendiri.

“Harapan kami anak anak yang beresiko Stunting atau bermasalah gizi mendapat makanan tambahan khusus dan itu tidak hanya cukup sekali”. Harapnya

Sementara Sodikin mewakili Korluh Dalduk KB Abdur Roni dalam pointnya menyampaikan saran bahwa pasangan yang akan menikah hendaknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua/ idealnya sekitar umur 21 Tahun.
Karena menurutnya nantinya anak yang dihasilkan akan sehat, cerdas dan berkwalitas.
Maka ia meminta para kader dapat menyampaikan ke masyarakat dengan berkoordinasi dengan bidan desa.
Kesimpulan rembuk stunting tersebut antara lain ;
• Alokasi Dana Stunting Tahun 2026 di cairkan di bula pertama.
• pembagian susu untuk anak stunting
• alat pengeras suara
(adi)

Komentar