Pengajian Rutin, Ketua MWC-NU Kecamatan Ketapang Ajak Warga Nahdiyin Perkuat Persatuan dan Kesatuan Umat

Lampung102 Dilihat

Tintarakyat-Lampung Selatan

Didukung cuaca yang sejuk, angin berhembus sepoy ketika lantunan ayat suci Al – Alqur’an di perdengarkan yang menandai di gelarnya pengajian rutin MWC-NU ( Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama ) Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan tahun 2025.

Iringan Sholawat Nabi menambah hikmat nya acara pengajian yang berlangsung di lapangan Desa Berundung Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Sabtu (28/6/2025) dimulai pukul 09.30 hingga 11.50 wib.

Acara tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharam 1447 Hijriyah / 27 Juni 2025 Masehi.

Selain Ketua MWC-NU Kecamatan Ketapang Kyai Ahmad Mukhlisin,
M.Pd dan jajaran pengurus,
acara dihadiri seluruh ranting PCNU Kecamatan Ketapang, GP Ansor, Banser, para Kiayi, tokoh Agama, tokoh masyarakat, Sekcam Ketapang Elhayati, SE dan jajaran mewakili camat ketapang Rendy Eko Supriyanto, S.S.T.P,
kepala desa Berundung Hi. Sultan dan jajaran, beberapa kepala desa di kecamatan ketapang, ibu ibu jamaah Majelis Taklim Rahmat Hidayat dan Majelis Taklim Alhidayah serta masyarakat lingkungan desa Berundung.

Sekcam Ketapang Elhayati mewakili camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf camat Ketapang yang berhalangan hadir, dan memberikan apresiasi atas diselenggarakannya acara tersebut. Elhayati juga sekaligus mensosialisasikan tagline bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama “Lampung Selatan Bissmillah Bisa ” dan “ABRI” (Asri, Bersih, Rapi, Indah ) serta “BKW” (Bersih Kering Wangi).

Dalam momen tersebut, Ketua MWC-NU Kecamatan Ketapang Kyai. Ahmad Mukhlisin,
M.Pd menyampaikan informasi penting terkait program MWC-NU Kecamatan Ketapang kepada pondok pesantren, Taman Pendidikan Anak (TPA) Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) atau TPA di Kecamatan Ketapang untuk mengurus legalitas perizinan oprasional lembaga yang dimaksud agar tercatat di pemerintahan.

“Bukan masalah setelah dapat izin mendapat bantuan, tapi harapan kita pendidikan itu legal/resmi tercatat dalam pemerintahan, sehingga ketika ada sesuatu hal yang akan di berikan pemerintah melalui jamaah atau pondok pesantren/TPA, pemerintah tidak kesulitan. Karena saat ini sudah ada undang undangnya sama dengan sekolah formal ada biaya OP ( Oprasional seperti Bantuan Oprasional Sekokah/BOS)”. Terang nya.

Ketua MWC-NU Kecamatan Ketapang berharap, pengajian rutin yang bertepatan peringatan tahun baru islam 1447 Hijriyah/2025, semakin kuatnya persatuan dan kesatuan umat baik sesama warga nahdiyin maupun sesama warga Indonesia, baik suku dan agama apapun khususnya di Kecamatan Ketapang umum nya di Lampung Selatan.

Pengajian di isi tausyiah oleh
Penceramah Kyai Miftahul Fauzi daru pengasuh pondok pesantren Fathul Ulum Bakauheni yang memaparkan keistimewaan bulan Muharam dengan kisah kisah para nabi.

Ia juga mengajak warga nahdiyin untuk memperbanyak amalan istighfar dalam bulan muharam.

Tiga poin penting yang di sampaikan Kyai Miftahul Fauzi
untuk di jalankan warga nahdiyin antara lain :

1. Muhasabah ( Introspeksi diri )
2. Hijrah ( melangkah, berpindah, berubah, meninggalkan ) dari seuatu yang kurang baik menjadi baik.
3. Istiqomah ( kontinyu terus menerus dalam menjalankan ) ibadah.

Pembacaan doa oleh KH. Mudazir menandai berakhirnya acara pengajian rutin di Desa Berundung tersebut.
(adi)

Komentar