Nagari Koto Dalam Barat Lakukan Rembuk dengan Kader Posyandu dan PKK, untuk Menekan Kasus Stunting

 

Padang Sago Padang Pariaman, Tinta Rakyat — Nagari Koto Dalam Barat melaksanakan Rembuk dengan Kader Posyandu dan PKK untuk menekan kasus Stunting pada hari Senin (14/09), bertempat di aula Kantor Wali Nagari Koto Dalam Barat Kecamatan Padang Sago kabupaten Padang Pariaman.

“Rembuk dilaksanakan, untuk menggali aspirasi dari Kader posyandu dan PKK serta Bidan Desa dalam hal Kesehatan. Dimana yang akan dirembukkan nantinya, dapat dimasukan kedalam RKP Nagari tahun 2021.” ujar Indra Suhada Wali Nagari Koto Dalam Barat.

Masih adanya kasus stunting di Nagari Koto Dalam Barat, membuat pemerintah nagari bekerja keras untuk menekan kasus tersebut. “Kita terus berusaha menekan kasus stunting di Nagari Koto Dalam Barat ini, sampai dapat dihentikan,” ujar Indra Suhada.

Pendamping lokal Desa untuk nagari Koto Dalam Barat Diennofita, menyambut baik langkah yang dilakukan Wali Nagari Indra Suhada. Karena menurutnya, sampai sekarang baru beberapa Nagari yang telah melakukan kegiatan ini.

“Masyarakat harus diberi pendidikan terhadap Kesehatan, sehingga pola hidup sehat dapat diterapkan. Untuk itu, langkah ini sangat tepat dilakukan,” ujar Diennofita.

Sementara Kepala Puskesmas Padang Sago Elmispendriya Gusna S. Sit. M.Keb. yang turut menghadiri rembuk tersebut, juga menyambut baik langkah Pemerintahan Nagari Koto Dalam Barat ini.

Dalam sambutannya, dielaskan bahwa stunting adalah tidak seimbangnya pertumbuhan anak dengan umurnya. Penyebabnya bisa juga karena faktor gizi buruk atau kurangnya perhatian tentang Kesehatan anak dari orang tua.

“Kita bangga dengan Pemerintahan Nagari yang telah menginisiasi kegiatan ini. Sehingga kebutuhan kader posyandu, Bidan Desa dapat terakomodir dari dana Nagari,” ucap Kepala Puskesmas yang akrab disapa Buk Mis ini.

Menurut Buk Mis, dari enam nagari yang ada di Kecamatan Padang Sago, nagari Koto Dalam Barat yang pertama melakukan kegiatan ini. Dari 23 orang kasus stunting di Kecamatan Padang Sago, terdapat 8 kasus di nagari Koto Dalam Barat.

“Dengan diadakan rembuk ini, kita berharap kasus stunting dapat ditekan lebih rendah lagi, sampai tidak ada lagi kasus”. lanjut Buk Mis.

Kedepan Puskesmas akan selalu bekerjasama dengan Pemerintahan Nagari, dalam memberikan Pendidikan Kesehatan kepada orang tua, selain fasilitas yang juga akan diberikan Nagari kepada posyandu yang ada di Koto Dalam Barat ini. Ujar kepala Puskesmas menutup pembicaraan.(AS/KN)

Komentar