Makam Raden Bangsa Kesuma Ratu, bin Raden Intan Kesuma Ratu I di Desa Penengahan Mulai Dirombak.

Lampung413 Dilihat

Tintarakyat.com Lampung Selatan

Adanya makam dari trah Ratu Darah Putih, yaitu Raden Bangsa Kesuma Ratu, bin Raden Intan Kesuma Ratu I (Dalom Ratu Kesuma) di Desa Penengahan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan banyak belum diketahui masyarakat sekitar bahkan masyarakat luas.

IMG 20230813 WA0040 compress0

Atas dorongan keluarga besar dan kerabat yang peduli akan peninggalan cagar budaya bersejarah dari Turunan Ratu Darah Putih ( Muhammad Aji Saka) bin Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati, maka kegiatan Pemugaran yang biasanya di laksanakan di makam Kelappa dan Makam Kenali serta Makam Sanip (Lokasi Desa Kuripan Kecamatan Penengahan -Lamsel ) pada hari ini di arahkan ke Makam Raden Bangsa Kesuma Ratu bin Raden Intan Kesuma Ratu I (Dalom Ratu Kesuma) yang terletak di RT 02 RW 02 Desa Penengahan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Minggu 13 Agustus 2023.

Hal itu di sampaikan oleh Yogha Pramana, SH selaku Koordinator Pemugaran makam dari Trah Ratu Darah Putih di dampingi Pamannya Yustanyus bin Raden Prabu yang ada di Desa Penengahan.

IMG 20230813 215228 compress80
Yogha Pramana, SH sejarawan muda (keluarga Lamban Balak Desa Kuripan)

Kegiatan gotong royong tersebut di ikuti keluarga dan beberapa kerabat dari, Penengahan, Kuripan, ruang tengah, Tetaan, Way Lahu, Ruguk.

”Hari ini kegiatan kita bersama keluarga besar dan kerabat melakukan gotong royong pemugaran makam dari Buyut Raden Bangsa Kesuma Ratu bin Raden Intan Kesuma Ratu I (Dalom Ratu Kesuma).
Karna Ini ada usulan dari keluarga untuk meninggikan kembali Makam Buyut Raden Bangsa Kesuma Ratu yang sempat terkikis oleh banjir”. Terang Aden Yogha (sapaan akrabnya).

Yogha Pramana, sejarawan muda dari Desa Kuripan tersebut mengungkapkan historis (sejarah) bahwa Raden Bangsa Kesuma Ratu merupakan adik dari Raden Imba Kesuma Ratu II.

Ketika Raden Imba II ditangkap Belanda pada tahun 1834, maka tongkat komando diambil alih oleh Raden Bangsa Kesuma. Beliau melanjutkan pembangunan Benteng-benteng dan memindahkan masyarakat dari Negara Ratu Kuripan. Dan membagi masyarakat pada pos pos / benteng. Sedangkan pertahanan utama masyarakat terutama ibu ibu dan anak anak berada di Benteng Ketimbang Balak diatas merambung (Gunung Rajabasa).

Diakhir hayatnya Radin Bangsa Kesuma terserang penyakit kulit menular hingga menutup usia dalam pengungsian pada Th 1850. Maka dikarenakan situasi tersebut, di umur yang baru 16 Th Raden Intan Kesuma Ratu II , terdorong untuk melanjutkan tongkat komando melawan cengkraman Penjajah Belanda di Bumi Lampung. Hingga Raden Intan II wafat pada Tahun 1856 ditangan Belanda.

” Keluarga lanjut usia dan kerabat banyak ditangkap menjadi tawanan di Teluk, ada yang dibuang juga ada yang di eksekusi. Ini adalah bagian paling menyayat hati bagi keluarga kami, yang dahulunya sebagai Pemimpin di Jalur sepanjang Way Sekampung menjadi tawanan dinegri sendiri, belum lagi sematan keluarga Pemberontak oleh pemerintah Belanda saat itu”. Ujarnya mengisahkan.

”Setelah 14 Tahun berlalu, Buyut kami Muhammad Jamil putra dari Raden Bangsa Kesuma yang menyatukan kembali kerabat serta masyarakat. Beliau dinobatkan sebagai Ratu dari Keratuan Darah Putih dengan gelar Dalom Kesuma Ratu II.
Meniti kembali tatanan adat dan bertanggung jawab untuk menjalin Persatuan dan Kesatuan, bahkan pada saat itu beliau juga menebus masyarakat yang ditahan dengan alat musik Kerumung Peninggalan yang ada”. Terang Aden Yogha

Selanjutnya Putra mendiang Muhammad Nasir ( Raden Dermawan bin Muhammad Yakub) tersebut menyampaikan pesannya.

”Mudah mudahan moment ini menjadi pengingat bagi kita semua. Bahwa sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk saling mendukung satu sama lain, mempererat silaturahmi supaya terjaga Persatuan dan Kesatuan yang telah dibangun oleh para leluhur”. Pungkas Yogha Pramana. (Hadi Kusuma)

Komentar