Lestarikan Budaya dan Sejarah, Mahasiswa Unila Telusuri Makam Ratu Darah Putih dan Turunannya di Desa Kuripan Lamsel

Pariwisata, Lampung850 Dilihat

Lampung Selatan tintarakyat.com

Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan menjadi salah satu Desa binaan bagi Mahasiswa/i Universitas Lampung (Unila) jurusan Pendidikan Bahasa Lampung guna melestarikan Seni Budaya sejarah dan bahasa Lampung.

Hal itu di ungkapkan Deni Wahyu Saputra (21) di lokasi Makam Ratu Batin Ratu bin Ratu Darah Putih (Aji Jaka Ratu Darah Putih bin Syarif Hidayatullah/ Sunan Gunung Jati bersama keluarga Trah Keturunan Ratu Darah Putih dan Warga Desa Kuripan yang sedang melanjutkan giat Gotong royong di Lokasi Komplek Makam Kelappa dan Pemugaran Komplek Makam Kenali Keturunan Ratu Darah Putih Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Minggu (9/7/2023)

Deni mewakili timnya kepada Jurnalis mengatakan, ” Kehadiran kami dari Unila di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan ini dalam rangka  melestarikan seni budaya, bahasa dan adat istiadat di Lampung Selatan, salah satunya ada di Desa Kuripan ini. Dengan cara kita mengenal seni budaya, tari, sejarah para Pahlawan yang ada di Lampung Selatan ini, terutama Pahlawan Raden Intan dan Keturunan Ratu Darah Putih lainnya”. Terangnya

Ia Melanjutkan, ”Kami hadir dengan terjun mengecek langsung di lapangan bagai mana keadaan situs budaya sejarah yang ada di Desa Kuripan itu seperti apa”. Ujar Deni

Ketika di minta tanggapannya terkait keadaan akses jalan dan kompleks makam Kelappa dan Kompleks makam Kenali dari Keturunan Ratu Darah Putih (Ratu Batin Ratu bin Ratu Darah Putih dan Dalom Kesuma Ratu/Raden Imba 1) yang belum ada jalan yang layak masih melalui tanggul Sawah milik warga yang sempit lagi becek.

Mahasiswa Unila Jurusan Pendidikan Bahasa Lampung tersebut mengatakan bahwa sudah selayaknya Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan peduli dan memperhatikan makam makam peninggalan sejarah atau yang bersejarah terutama untuk akses jalannya.

”Kita menggugah Pemerintah dan Instansi terkait untuk peduli dan berperan aktip melestarikan peninggalan peninggalan bersejarah seperti ini untuk di lestarikan dengan cara membangun akses jalan dan memperhatikan dan merawat makam makam nya”. Ucapnya menggugah.

Pada kesempatan tersebut Mahasiswa Unila itu menyampaikan pesannya bagi generasi muda Lampung.
”Untuk pemuda pemudi yang ada di daerah Lampung maupun di luar daerah bahkan di Luar negri sekalipun, pesan kami jangan lupakan tempat tinggal/asal, jangan lupakan budaya, jangan lupakan  bahasa daerah dan jangan lupakan jasa Pahlawan yang sudah berjuang mempertahankan bumi Pertiwi ini terutama Pemuda Desa Kuripan ini. Karna di zaman globalisasi ini budaya bahasa bahkan jasa Pahlawan mulai banyak di lupakan”. Pesan Deni Wahyu Saputra di ahir wawancaranya

Di lokasi tersebut, Ucapan senada di katakan Yogha Pramana bin Muhammad Nasir/ Raden Dermawan (Alm) selaku Koordinator Gotong royong Pemugaran Komplek Makam keturunan Ratu Darah Putih yang sekaligus anak cucu Trah Keturunan Ratu Darah Putih mewakili Erwin Syahrial, S.Sos / Dalom Kesuma Ratu bin Hasan Basri / Reden Imba IV (Alm) Kepala Kehadatan Keratuan Ratu Darah Putih dari Marga Ratu Desa Kuripan.

Aden Yogha (sapaan akrabnya) mengatakan, ”Kegiatan gotong royong ini dalam rangka mengenang dan melestarikan sejarah. Kita tanpa beliau beliau tidak akan ada, jadi sudah saatnya untuk generasi muda untuk mengambil tindakan, minimal turut serta menjaga melestarikan makam makam buyut kita dan leluhur kita ini supaya terurus. Dan apabila ada peziarah peziarah datang, memang tugas kita untuk memfasilitasi supaya mereka nyaman dan yang utama supaya anak cucu mereka juga mengenal baik buyut dan leluhur kita”. Pungkas Yoga Pramana. (Adi)

Komentar