Tintarakyat-Lampung Selatan
Mahasiswa yang tergabung dalam KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) Universitas Lampung ( Unila ) periode pertama Tahun 2025
membuat trobosan inovasi bermanfaat bagi masyarakat kususnya bagi peternak bagaimana memanfaatkan limbah batang jagung dapat di manfaatkan untuk pakan ternak Sapi yang bergizi.
Inovasi tersebut di paparkan dan dipraktekan dalam sebuah acara yang bertajuk “Pengenalan dan Penyuluhan Alat Perajang Limbah Biomassa serta Cara Pemanfaatan Limbah Biomasaa
( Batang Jagung ) di Balai Desa Sripendowo Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Senin (04/03/2025).
Acara dihadiri Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto, S.T.P, Ketua APDESI Kecamatan Ketapang Artaji, (Kades Sripendow) Kepala Desa dan Perangkat Desa se Kecamatan Ketapang.
Narasumber dari Fakultas Pertanian Universitas Lampung bapak Sandi Asmara, Gapoktan se Kecamatan Ketapang, KUPT TPHBUN Kecamatan Penengahan, Mahasiswa KKN Unila periode pertama tahun 2025 se Kecamatan Ketapang.
Koordinator Mahasiswa KKN Unila Aziz Alqodri memaparkan kepada awak media bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan tingkat kecamatan, dimana biasanya kegiatan dilakukan di setiap desa.
“Kami dari koordinator Mahasiswa Unila berkoordinasi dengan koordinator KKN setiap desa melakukan program kerja seperti kita ketahui Kecamatan Ketapang selain pertanian seperti Jagung ada juga peternakan.
Kami melihat akomodasi tanaman jagung di Kecamatan Ketapang ini sangat banyak sekali, sehingga kami mengusung dan melaksanakan penyuluhan bagaimana cara kita membuat limbah batang jagung menjadi pakan ternak yang bergizi”. Terang Aziz
Masih kata Aziz, “sehingga kami mengundang salah satu dosen yaitu pak Sandi Asmara sebagai Narasumber (Narsum) yang mana beliau sudah kompeten di bidangnya. Dari kegiatan ini kami berharap KKN Unila bisa memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya peternak Sapi, kerbau, kambing. Maka kami mengundang seluruh Kepala Desa, aparatur desa, Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ) se Kecamatan Ketapang yang tadi sudah melihat praktek dan melihat apa saja bahan bahannya”. Pungkas Aziz Alqodri
Ditempat yang sama, Sandi Asmara memaparkan kepada awak media bahwa Mahasiswa KKN Unila periode pertama tahun 2025 di Kecamatan ketapang melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan pakan lengkap berbasis limbah dari batang jagung.
“Kenapa di lakukan di sini? karna jagung merupakan potensi yang utama, berkaitan dengan itu, kami dari Unila mencoba memperkenalkan dua teknologi Unila yaitu, teknologi alat perajang batang jagung dan perajang batang singkong kemudian teknologi multi nutrisaos. Jadi disini pelatihan pembuatan pakan, namun untuk pakan yang berkualitas. Ini sudah terbukti di 6 Kabupaten mampu mengangkat potensi peningkatan berat sapi 0,8 kg/ekor/hari. Sengaja teknologi dari Unila ini untuk kita sebarkan agar masyarakat juga berkenan mempraktekannya. Karna selama ini jika pakan yang dipakai ijoan hanya 0,2 sampai 0,3 kg/ekor/hari”. Papar Sandi.
“Inilah tujuan kami melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan pakan ternak, terutama Sapi, itu untuk meningkatkan bobot Sapi 0,8 kg/ekor/hari dengan campuran makanan multisaos dan ijoan batang jagung”. Terangnya
Sandi memaparkan tahapan proses pembuatan pakan ternak:
Pertama Pengecilan/perajangan batang jagung dengan alat perajang batang jagung.
Kedua : Persiapakan nutrin multisaos ( bahan baku pupuk orea, garam, molases, vitamin, air ).
Ketiga : Hasil rajangan batang jagung di campur dengan nutrin multisaos dengan dosis tertentu dan sudah bisa jadi pakan ternak Sapi.
Dengan catatan : Pemanfaatan pakan ijoan batang jagung dicampur nutrin multisaos saat mau diberikan kepada hewan ternak Sapi. Tidak boleh disimpan sebab akan membuat perut Sapi kembung.
Sementara, untuk ijoan maupun nutrin multisaos dapat disimpan hingga 6 sampai 8 bulan.
“Jadi ini sangat menguntungkan saat musim kering, ini solusi yang coba kita berikan dengan pakan lengkap”. Imbuhnya.
Dikatakan Sandi, teknologi tersebut telah di sebar di 8 Kabupaten penghasil singkong. Sementara untuk Kabupaten Lampung Selatan di mulai perdana di Kecamatan Ketapang, dan menyusul di beberapa kecamatan lainnya.
Kegiatan tersebut di apresiasi
Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto.
“Tentunya kita welcome dan sangat senang inovasi terbaru dari KKN Unila tentang pemanfaatan dari limbah batang jagung yang bisa diolah kembali menjadi pakan alternatif kususnya untuk pakan ternak. Ini menjadi alternatif terbaru bagi peternak dalam mencukupi pakan ternaknya selain dari hijau hijauan yang ada. Harapan saya informasi atau teknologi terbaru ini bisa diterapkan, karena mengingat dari hasil yang sudah dipaparkan dapat meningkatkan bobot sampai 0,8 kg/ternak/perhari bagi peternak di Kecamatan Ketapang”. Ujar Rendy.
Dikatakan Rendy, secara umum desa desa di Kecamatan Ketapang memiliki ternak, namun secara kusus ada 5 Desa antara lain :
1. Desa Karangsari
2. Desa Bangunrejo
3. Desa Sumbernadi
4. DesaTridarmayoga
5. Desa Sumur
Penulis : adi
Komentar