Fokus Tangani Stunting, Pemdes Ruguk Himbau Para Kadus Berperan Aktif  Dalam Giat Posyandu Desa

Nagari / Desa4 Dilihat

Tintarakyat – Lampung Selatan 

Program Stunting di Lampung Selatan terus bergulir guna mencetak Generasi Emas Bebas Stunting. Dalam mendukung program tersebut, Pemerintah Desa ( Pemdes ) Ruguk bersama Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang bersama stakeholder terkait menggelar Rembuk Stunting Tahun 2024. Acara berlangsung di Balai Desa Ruguk. Kamis (04/07/2024).

Selain Kepala Desa Ruguk dan jajarannya, acara tersebut dihadiri Kesos Sri Mahendra mewakili camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto, S.T.P yang berhalangan hadir. Ketua BPD  Kepala Unit Pelaksana Teknis ( KUPT ) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang Ns. Zimmer Fernando Marpaung, SKep, MKM, Ketua tim penggerak PKK Desa Ruguk, Ibu ibu para kader kesehatan, kader posyandu serta bidan Desa, serta tokoh masyarakat tokoh agama setempat.

Pengertian Stunting sendiri adalah dimana kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Rembuk Stunting di awali Bidan Desa setempat memberikan laporan dan paparan Stunting yang ada di desa Ruguk.

Kepala Desa Saiful, SE menyampaikan dan mengajak paraka kader dan para Kepala Dusun ( Kadus ) dan semua pihak stakeholder untuk bekerjasama menangani warga terindikasi Stunting.

“Dengan bekerjasama maka angka stunting dapat di cegah di desa kita ini, saya tekankan para Kadus untuk ikut berperan aktif setiap kegiatan posyandu, membantu ibu ibu kader posyandu. Kita berharap di desa Ruguk ini tidak ada lagi kasus terindikasi stunting. Sehingga harapan kita dan pemerintah daerah, stunting bisa zero di desa Ruguk dan umumnya  di Lampung Selatan, maka dari itu kami mengajak semua elemen masyarakat untuk turut mengentaskan stunting yang ada di desa kita”.pungkas Kades Saiful.

Sementara KUPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang Ns. Zimmer Fernando Marpaung, SKep, MKM, seperti pada rembuk stunting lainnya menyampaikan beberapa poin penting, diantaranya bahwa setelah semua didata oleh kader, bidan desa dan pemerintah desa dapat dilakukan penanganan perencanaan dan pencegahan Stunting.

“Jadi pada intinya yang sudah beresiko Stunting kita upayakan normal kembali, sementara bayi bayi yang sehat di upayakan tidak terkena Stunting, dan ibu ibu hamil supaya di perhatikan agar kehamilan nya sehat. Harapannya di Desa Ruguk khususnya dan umum nya kecamatan Ketapang zero stunting“. Harap Zimmer.

Sementara Kasi Kesos Sri Mahendra, SE mewakili Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto menyampaikan bahwa dalam rembuk stunting itu desa dan para kader harus mempunyai data mulai dari yang terkena stunting sampai ibu hamil dan balita sehingga jelas penanganan, perencanaan sekaligus pencegahannya.

Rendy juga memberikan masukan pentingnya dirumah warga penderita stunting di jadikan percontohan rumah sehat kemudian bisa mandiri swasembada gizi.

“Jadi kalau orang yang beresiko mandiri dan mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri gak jadi beban anggaran pemerintah terus. Yaitu dengan menerapkan K3 ( Kebun, Kolam dan Kandang ), ini yang harus dibahas “. Terangnya.

“Kita berharap kedepannya di desa Bangun Rejo dan umumnya wilayah kecamatan Ketapang zero stunting tidak ada lagi kasus stunting”. Pungkas Sri. 

Acara di lanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para kader yang di pandu Ahmad Efendi selaku Pendamping Lokal Desa ( PLD ) Kecamatan Ketapang(aks/adi)

 

Komentar