BENGKULU – Untuk debat pertama ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu menghadirkan 5 orang panelis yang terdiri dari unsur akademisi, tokoh masyarakat dan profesional. Kegiatan juga dihadiri langsung oleh jajaran Bawaslu, Forkopimda, OPD terkait, Pimpinan partai serta 30 orang tim pendukung masing – masing paslon.
Adapun, jalannya debat terbuka dimulai dengan penyampaian visi – misi dan program kerja oleh masing – masing paslon. Kemudian pada babak kedua terkait pendalaman visi misi dan program kerja. Pada babak ini paslon menjawab dan saling menanggapi pertanyaan yang diundi oleh panelis.
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu nomor urut 4, Benny Suharto dan Farizal menanggapi pernyataan yang ditanyakan dari paslon nomor 3, saat debat publik Pilkada Kota Bengkulu 2024, mengenai strategi menaikan potential penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bengkulu.
“Itu memang sudah program kami yang sudah di canangkan, bukan hanya mengandalkan pajak daerah ataupun retribusi daerah. Kami background dari pengusaha akan mengandeng investor luar baik itu luar daerah ataupun luar negeri serta mengajak masyarakat mengedukasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berdiri dengan pesat. Berbasis E cover bisa memasarkan produk UMKM ke daerah lain,” terangnya Benny Suharto paslon nomor urut 4. Sabtu, (26/10/2024)
Paslon nomor 4 juga menjabarkan, produk hasil dari UMKM warga kota Bengkulu harus dikenal luas oleh daerah lain. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan UMKM itu sendiri otomatis akan mensejahterakan masyarakat penggiat UMKM dan membuka lapangan pekerjaan.
“Seperti UMKM tingkat rumahan memproduksi makanan atau kue tradisional asli Bengkulu. Kue bolu koja, baytat, emping melinjo dan pengolah limbah sampah bisa menjadi keranjang belanjaan dan produk lainnya itu menjadi produk yang bisa menghasilkan uang. Pelaku UMKM kita sekarang mempunyai kendala tentang pemasaran,” tutup Paslon nomor urut 4 Benny Suharto – Farizal saat debat publik terbuka di Garage Bengkulu Hotel. (BS)
Komentar