Usulkan Poligami dan Nikah Muda Wagub Jabar Tuai Kontroversi

Jabar, Tinta Rakyat- Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum baru-baru ini menjadi sorotan, usai dirinya menyarankan warga untuk menikah muda dan melakukan poligami agar terhindar dari HIV.

Wagub yang biasa dipanggil Uu tersebut juga menyarankan kepada orangtua jika memiliki anak yang ingin menikah muda jangan dihalang-halangi, kalau dihalangi dampaknya bisa lebih parah lagi.

Menurutnya dengan menikah di usia muda bukan berarti akan menimbulkan kesengsaraan, hidup yang berantakan, maupun dampak buruk lainnya. Jika diniatkan untuk ibadah pasti akan dimudahkan, sekalipun masih sedang kuliah atau belum bekerja, begitupun dengan poligami.

Uu Ruzhanul Ulum Wakil Gubernur Jawa Barat

“Daripada seolah-olah suami tidak suka tapi akhirnya kena HIV/AIDS lalu menularkan ke istrinya sendiri. Toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil, kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena HIV/ AIDS), sementara ketahuan suami seperti itu, mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami,” ucapnya.

Ucapan ini tentunya menuai kontroversi dari berbagai pihak. Salah satunya Mantan Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi. Menurutnya pernyataan Wakil.Gubernur Jabar tersebut tidak tepat dan menyesatkan.

“Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menikah di usia muda dan poligami menjadi solusi untuk mencegah penularan HIV/AIDS,” ujar Nafsiah, Jumat (02/09).

Ia juga menjelaskan pernikahan dini merupakan tindakan yang melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Pernikahan dini dinilai membahayakan kesehatan dan alat reproduksi hingga berdampak pada tumbuh kembang bayi.

“Solusi yang tepat bagi penanganan penularan HIV dapat dilakukan dengan pendidikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang kesehatan reproduksi secara jelas. Serta pemberdayaan dan penguatan mental anak-anak muda untuk melawan segala godaan,”tuturnya.

Hal serupa juga disampaikan ibu Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya. Menurutnya poligami dan nikah muda bukan solusi pencegahan HIV/AIDS.

“HIV/AIDS dapat dicegah dengan keimanan yang kuat, setia terhadap pasangan, hindari penggunaan jarum suntik yang tercemar pada pengguna narkoba jarum suntik, serta edukasi menyeluruh seputar HIV/AIDS,” tulisnya melalui akun instagram @ataliapr.

Sebelumnya berita HIV/AIDS sempat menghebohkan Kota Bandung setelah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta bahwa 11 persen dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021 berasal dari ibu rumah tangga. Selain itu, sekitar 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

#Jabar#PernikahanDini#Poligami
Komen (0)
Tambah Komen