Kasus Bayi Lahir Kepala Putus Berujung Damai

Riau, Tinta Rakyat- Seorang bayi dari pasangan Nova Hidayati dan Khaidir di Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau lahir dalam kondisi meninggal dunia setelah kepalanya terpisah dari badan.

Tidak hanya itu,selama kontrol rutin dengan dokter kandungan, bayi malang tersebut juga mengalami hidrosefalus dan sungsang, sehingga sebelumnya dokter menyarankan untuk melahirkan secara caesar.

Pengacara keluarga Khaidir, Hendri Irawan menyebutkan saat akan melahirkan korban harus dibawa ke puskesmas terlebih dahulu untuk dibuatkan rujukan. Akan tetapi karena ketuban sudah pecah, bidan puskesmas memutuskan untuk membantu persalinan secara normal.

Ilustrasi bayi

“Dokter sudah menyarankan dilakukan caesar, tetapi harus membuat rujukan dulu di Puskesmas Gajah Mada. Seharusnya pihak puskesmas tidak mengambil tindakan apapun, langsung saja membuatkan rujukan,” ujarnya.

Persalinan yang dilakukan secara normal pada Jumat (28/08) tersebut akhirnya membuat badan bayi perempuan itu terpisah dengan kepalanya saat dilahirkan. Kejadian itu membuat kaget Khaidir yang mendampingi sang istri selama proses persalinan.

“Saat datang itu, ada tiga bidan yang menangani, seharusnya tidak perlu ditangani sebab kondisinya pantat bayi ini sudah keluar. Lahirnya tidak dalam kondisi normal, harusnya langsung dirujuk saja. Tetapi mereka bilang ini panggilan kemanusiaan, jika kondisi bayinya normal tidak masalah, tapi ini kepala bayinya sampai putus,” ujar Hendri

Setelah kejadian itu, bidan memutuskan merujuk Nova ke RSUD Puri Husada untuk ditangani oleh dokter spesialis sekaligus pemulihan atas insiden yang telah dialaminya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Gajah Mada juga membenarkan kejadian yang terjadi Nova tersebut. Ia menyebutkan tim audit dan tim ahli juga sudah diturunkan untuk mendalami kejadian tersebut.

Berselang empat hari setelah insiden itu, akhirnya pihak keluarga dan Puskesmas Gajah Mada memutuskan untuk berdamai. Keluarga sudah mengikhlaskan apa yang terjadi kepada bayi mereka.

“Pihak keluarga sudah memutuskan damai dan tidak akan mengungkit lagi terkait persoalan tersebut. Pihak bidan puskesmas juga menyebutkan mereka melakukan hal itu untuk menyelamatkan sang ibu karena berdasarkan keterangan medis, bayi tersebut telah meninggal didalam kandungan,” jelas Hendri.

Pihak Puskesmas Gajah Mada juga akan memberikan perawatan selama proses pemulihan kepada Nova Hidayati serta memberikan kompensasi berupa uang duka. Untuk menghargai perasaan keluarga, Hendri juga meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menyebarkan foto maupun video bayi ataupun bidan yang menangani proses persalinan tersebut.

Komen (0)
Tambah Komen