Asbab Banjir, Petambak Pematang Pasir Alami Kerugian Total, Harapkan Bantuan Pemerintah

Tintarakyat – Lampung Selatan 

Derita dan keluh kesah para petambak dan petani palawija Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan mulai terdengar lirih bercampur pilu, pasca banjir yang menerjang dan melibas wilayah mereka pada Rabu  (28/02/2024) dinihari.

Padahal, benih udang vaname yang di Budi daya hendak di panen pada hari itu, namun alam berkata lain, semua harus sirna bersamaan dengan air bah yang datang tak di undang melalui luapan kaliasin hingga me limpaskan kawasan tambak, mulai dari Paret 01 sampai dengan Paret 04 Desa Pematang Pasir.

Selain tanaman benih udang dan ikan bandeng, para petambak Paret 01 Pematang Pasir itu ada juga yang memanfaatkan tambak dan tanggul tambaknya dengan tanaman palawija seperti bawang merah, Tomat, Cabai, Terong, Sawi dan jenis lainnya. Namun semua itu pun harus berantakan tak sesuai ekspektasi karna mulai membusuk imbas terendam banjir.

Umbarno (62) petambak warga RT 04/RW 01 Desa Pematang Pasir mengungkapkan bahwa ia dan petambak lainnya sebelum nya tidak bisa menanam karna kemarau. Sementara bibit udang, ikan, bawang merah hasil hutang dan itupun sudah habis untuk biaya makan. 

“Setelah sekarang bisa nanam, baru mau mungut hasilnya malah kerendam air. Dengan kejadian ini kami semua minta di perhatikan dari pemerintah Pusat sampai daerah. Modal saya keseluruhan dari tanaman udang 40 ribu ekor dan bibit bawang 4 kuintal 50 juta lebih”. Ungkap Umbarno. Kamis (29/02/2024) 

Ditempat yang sama Zumakir (49) tetangga Umbarno mengungkapkan, “Saya tanam benih udang 2 Hektar 100 ribu ekor dan siap panen, bandeng nya 5 ribu ekor, modal 15 Juta lebih, semuanya hanyut karna banjir. Harapan kami pemerintah dan instansi terkait harus turun biar tau penderitaan petambak dan petani pala wija yang mengalami kepahitan pasca banjir ini”. Harap Zumakir dan Umbarno.

Dilokasi tanaman bawang merah, pak Putut Sujarwo dan Pak Sutadi yang di temani pak Umbarno memperlihatkan tanaman bawang merah yang terendam banjir. Tampak banyak bawang sudah mulai mengalami pembusukan, demikian juga dengan Tomat, sawi dan cabai daunnya mulai layu.

“Enggak di ambil busuk diambil tapi gak ada panas juga bisa busuk karna abis terendam banjir umbinya bisa busuk, kalau sudah umur, ya terpaksa di panen, makanya para petani mulai Gogo bawang yang terendam banjir. Ada 15 hektar tanaman palawija yang terendam banjir. Kalau tambak tak terhitung mungkin ribuan hektare“. Ungkap Pak Putut dan Sutadi.

Di lokasi berbeda, pak Ridwan petani Paret 03 Desa Pematang Pasir mengungkapkan mengalami kerugian 20 – 25 juta lebih demikian juga dengan Deji anaknya. Ia mengungkapkan tanaman benih udang sudah mencapai umur 50 hari harus limpas bersamaan terpaan banjir yang melanda kawasan tambaknya.

Bencana yang terjadi menyisakan Kepahitan bagi petambak dan petani palawija desa Pematang Pasir. 

Mereka meminta para pejabat Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan instansi terkait, tidak hanya turun melihat sawah dan rumah terendam pada (28/02/2024) di lokasi kaliasin pematang pasir. Namun harus mengetahui derita yang di alami mereka juga, dan mengharapkan solusi dan bantuan baik dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. (adi)

 

#pascabanjir #desapematangpasir #kecamatanketapang #lampungselatan
Komen (0)
Tambah Komen