Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI menyesalkan insiden Kapolsek Astana Anyar Kota Bandung Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, terlibat narkoba bersama belasan anak buahnya ditangkap Propam Polda Jawa Barat pada hari Selasa 16 Pebruari 2021.
Pangeran Khaerul Saleh Fraksi PAN, mengatakan hal ini harus disesalkan karena dilakukan oleh seorang Kapolsek dan perwira polisi yang dalam sejarah karirnya pernah menjadi perwira, menangani masalah narkoba.namun malahan hal ini sebaliknya dilakukan secara berjamaah.
“Kejadian ini sangatlah memalukan dan menampar nama baik korps kepolisian karena terjadi disaat polisi sedang berbenah memperbaiki citra kepolisian di masyarakat. Juga saat negara kita berada pada kondisi darurat narkoba dan sedang giat-giatnya memerangi narkoba,” Kata Saleh dalam keteranganya, Kamis (18/2/2021).
Politisi PAN itu berharap Polri bertindak tegas kepada aparatnya yang terlibat narkoba sesuai dengan UU no 22 tahun 1997 tentang kenarkobaan,ia juga menilai sejauh mana perkembanganya keterlibatan anggota polisi tersebut.
“Mari kita mengawal kasus ini serta berharap kepolisian bisa secara transparan menyampaikan perkembangannya kepada publik agar kepercayaan masyarakat kepada kepolisian semakin baik,” harapnya.
Tak hanya itu Pangeran juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama dapat memerangi narkoba karena barang haram ini bisa saja merugikan dan merusak generasi penerus bangsa.
Sebelumnya diberitakan, Propam Polda Jawa Barat menangkap Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, bersama belasan anggota Polri yang merupakan anak buahnya karena diduga sedang berpesta narkoba di sebuah hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 16 Pebruari 2021.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan total ada 12 anggota polisi yang ditangkap oleh tim gabungan Mabes Polri dan Polda Jabar.,”Total ada 12 (anggota Polri). Termasuk kapolseknya. Sekarang sedang diamankan Propam Polda Jabar,” kata Erdi di Mapolda Jabar pada Rabu 17 Pebruari 2021.(**)
Komentar