Aksi Brutal Polisi Israel di Mesjid Al-Aqsha, Fraksi PAN : Tidak Cukup Mengutuk Harus Ada Sanksi Tegas

JAKARTA – Fraksi PAN DPR RI mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh polisi Israel kepada warga sipil Palestina di Mesjid Al-Aqsha. Tindakan kekerasan itu tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi warga Palestina, tetapi juga bagi seluruh umat Islam dunia.Israel jelas-jelas telah menodai bulan suci Ramadan dan menyakiti warga sipil yang tidak bersalah.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay
melalui keterangan tertulis, Minggu (09/05/2021).

“Dari video yang beredar, jelas sekali terlihat bagaimana aksi brutal polisi Israil di mesjid Al-Aqsha. Ini adalah tindakan yang bertentangan dengan HAM. PBB dan seluruh negara yang bernaung di bawahnya harus mengambil tindakan tegas kepada Israil. Bukankah salah satu fungsi PBB adalah menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia”. ungkap Saleh Daulay.

Menurut Saleh Daulay tindakan kekerasan terhadap warga sipil seperti ini tetap berlanjut disebabkan tidak adanya sanksi tegas kepada Israil. Ada kesan bahwa Israil dibiarkan melakukan kekerasan tanpa batas. Israel seakan dapat mendikte semua negara sehingga mereka dianggap tidak bersalah.

“Kita betul-betul berduka. Kasihan kepada warga Palestina. Mereka tidak bisa melakukan banyak hal. Perlawanan mereka sangat tidak berarti. Senjata otomatis hanya dibalas dengan lemparan batu. Ini betul-betul tidak adil”, ujarnya.

“Saya menonton salah satu video dimana ada seorang ibu yang meminta agar dunia membuka mata atas kekerasan yang dialami warga Palestina. Dia menanyakan dimana peran negara-negara besar. Dimana peran para tokoh dunia, ulama, cendikiawan, pemimpin-pemimpin negara besar. Semua seakan diam dan tak bersuara”, tambahnya.

Dalam konteks ini, Fraksi PAN mendesak agar pemerintah melakukan upaya-upaya diplomatik agar warga Palestina bisa dilindungi. Pemerintah harus berkomunikasi dengan negara-negara lain di PBB. Tidak cukup hanya mengutuk. Harus ada sanksi tegas. Agar ada sanksi, jalur diplomasi dan komunikasi dengan berbagai negara perlu dilakukan. Paling tidak, di PBB Indonesia harus menyampaikan sikap tegas.

“Indonesia dan Palestina memiliki hubungan sejarah yang sangat panjang. Wajar kalau Indonesia memiliki kepentingan besar bagi perdamaian dan keamanan warga Palestina. Dan sampai hari ini, warga Palestina masih berharap dan selalu memuji keberpihakan dan bantuan Indonesia kepada mereka”, pungkas Saleh Partaonan Daulay, Wakil Ketua MKD, Ketua DPP PAN, dapil Sumut II.**

FRAKSI PAN
Komen (0)
Tambah Komen